Jokowi: Kalau Cuma Flu, Jangan ke Rumah Sakit

Jokowi: Kalau Cuma Flu, Jangan ke Rumah Sakit

Klaten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada warga Klaten pemegang kartu sakti untuk tidak langsung berobat ke rumah sakit. Dia menyarankan agar warga yang mempunyai keluhan kesehatan mendatangi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terlebih dulu, sebelum ke rumah sakit.

"Kalau cuma sakit flu, jangan langsung ke rumah sakit. Cek dulu ke puskesmas sakitnya apa. Apakah batuk-batuk karena flu atau dari paru-paru," kata Jokowi saat menyampaikan sambutannya kepada masyarakat Klaten sebelum pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Sekolah Dasar Temuwangi 2, Klaten, Senin (4/5).

Dia mengatakan, sebaiknya masyarakat ke Rumah Sakit jika telah dipastikan mengidap penyakit serius. "Kalau cuma sakit flu lalu langsung ke RS dan ditolak, ya jangan marah," ujar Jokowi.

Jokowi juga menjelaskan kepada warga bahwa pengobatan secara berjenjang perlu diingat agar pasien tidak membludak di RS. Dia menambahkan, jika pasien 'menumpuk' di RS, akibatnya bisa fatal, yakni tidak dapat tertanganinya pasien yang mengidap sakit parah.

"Kalau sudah bawa KIS, harus dilayani dengan baik oleh dokter. Sing bayar negoro (yang bayar negara)," ujar Jokowi. Namun, dia tidak menampik bahwa masih ada RS dan faskes lainnya yang nakal. Beberapa petugas kesehatan masih ditemukan melayani dengan kurang profesional seperti melayani pasien dengan ketus.

Bila mengalami hal tersebut, Jokowi menyarankan, masyarakat untuk segera melapor. "Kami masih dalam proses menperbaiki faskes. Salah satunya agar dokter dan perawat bisa sopan dalam melayani," kata Jokowi.

Dia menambahkan, "Tapi masih ada, lah satu atau dua orang yang bentak-bentak. Udah sakit, masih dibentak-bentak. Itu yang tidak boleh," katanya.

Jokowi kemudian mengatakan kepada Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek yang juga hadir dalam acara tersebut untuk melayangkan peringatan kepada rumah sakit yang masih menolak calon pasien pemegang KIS.

Jika nanti ditemukan ada rumah sakit yang menolak pasien pemegang KIS, Jokowi memastikan akan mencabut izin operasional RS yang bersangkutan.

Tak hanya Kartu Indonesia Sehat, dalam kunjungannya ke Klaten kali ini, Jokowi juga membawa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Ini merupakan kali perdana pembagian KIS secara simbolis bagi PBI dilakukan pada 2015. KIS rencananya dibagikan kepada 4.414 peserta PBI di Sleman dan 1.646 peserta PBI di Klaten.

KIS yang terintegrasi bersama Program Keluarga Sejahtera dan Program Indonesia Pintar, saat ini telah terdistribusikan sebanyak 4.426.010 kartu kepada peserta PBI, di 18 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pada tahun 2015, BPJS Kesehatan bersama Kemensos dan Kemenkes melanjutkan penerbitan dan pendistribusian 81.973.990 KIS untuk segmen peserta PBI. Pada Mei 2015, sebanyak 82 juta KIS PBI mulai didistribusikan secara bertahap. (meg)

sumber: cnn

Berita Tekait

Policy Paper