Usai Liburan, Antrean di BPJS Kesehatan Naik Dua Kali Lipat

http://www.pikiran-rakyat.com/sites/files/public/styles/medium/public/image/2017/07/BPJS%20Kesehatan%20Cibinong%202.jpg?itok=zDBIOwwu

CIBINONG, (PR).- Antrean warga di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan Cabang Cibinong Kabupaten Bogor meningkat dua kali lipat seusai libur lebaran 2017. Masyarakat lebih memilih datang langsung meskipun telah diberikan cara alternatif untuk mengantisipasi penumpukan antrean tersebut.

Salah seorang warga, Andri (34) mengaku rela mengantre selama beberapa jam agar dapat dilayani petugas di kantor BPJS Kesehatan tersebut. "Pelayanannya sih memuaskan tapi harus mengantre karena sedang banyak yang mengurus BPJS juga. Tapi yang penting bisa dilayani," katanya.

Sebagian warga yang mengantre belum mengetahui cara lain untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan tanpa harus datang langsung ke kantornya. Walaupun, pihak BPJS Kesehatan Kabupaten Bogor mengaku sudah cukup optimal melakukan sosialisasi di media-media massa, spanduk hingga melalui aparat pemerintah setiap kecamatan.

Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Cibinong, Ni Ketut Mas Suryani menyatakan pihaknya telah bekerja sama dengan setiap kantor kecamatan di Kabupaten Bogor untuk mempermudah pelayanan pada masyarakat. Petugas BPJS Kesehatan menyimpan kotak pendaftaran di kantor kecamatan yang akan diambil setiap akhir bulan.

Lebih 800 nomor antrean

"Kita menyimpan dropbox di 38 kecamatan untuk mengurangi antrean di sini, sedangkan dua kecamatan lainnya membantu pendaftaran via online," kata Suryani di kantornya, Selasa 4 Juli 2017. Penyimpanan kotak itu diakui mulai Juli 2017 ini karena pemerintah daerah setempat baru mengeluarkan surat persetujuan pada pertengahan Juni 2017 lalu.

Menurut Suryani, jumlah antrean warga selama dua hari terakhir ini mencapai lebih dari 800 nomor antrean dalam sehari. Pada hari-hari biasanya, jumlah antrean di sana hanya sebanyak 400-500 orang. Selain warga yang akan mendaftar, banyak di antara mereka mengajukan pendaftaran menggunakan rekomendasi dinas sosial dan perubahan data peserta.

"Kalau perubahan data memang harus datang langsung ke kantor tidak bisa melalui dropbox atau online karena kita harus menanyakan langsung alasan perubahannya apa," kata Suryani menjelaskan. Ia menambahkan, peserta BPJS Kesehatan memang diperbolehkan mengganti fasilitas kesehatannya setiap tiga bulan sekali apabila merasa tidak cocok dengan pelayanan di faskes tersebut.

Selain itu, pihak BPJS Kesehatan juga telah mengantisipasi peningkatan jumlah antrean pascalibur lebaran dengan tetap membuka pelayanan di kantornya selama liburan. Namun, pelayanan pada saat libur kurang mendapat antusiasme masyarakat. Selama libur, warga yang datang ke sana hanya sekitar 80 orang per hari.

Banyak yang belum daftar

Suryani mengakui masih banyak warga Kabupaten Bogor yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan. Ia membandingkan, dari jumlah penduduk daerahnya sebanyak 5,5 juta jiwa, pemilik nomor induk kependudukan tercatat ada 4,1 juta di antaranya. Sedangkan yang terdaftar di BPJS Kesehatan baru 2,9 jutaan warga.

"Jangan menunggu sakit baru dia daftar sehingga terjadi penumpukan seperti sekarang," katanya. Suryani meminta pengurus desa juga aktif mendata warganya yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan terlebih setelah pihaknya melakukan berbagai cara lain untuk mempermudah masyarakat mendaftar.

Berita Tekait

Policy Paper