Bikin Tekor BPJS, 15 dari 1.000 Orang Indonesia Kena Penyakit Jantung

Ilustrasi cegah penyakit jantung. Foto: thinkstockIlustrasi cegah penyakit jantung. Foto: thinkstock

Jakarta - Penyakit jantung merupakan salah satu penyumbang defisit terbesar BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, mengatakan keadaan ini harus ditelusuri penyebabnya.

"Saya mengingatkan bahwa jantung ini merupakan yang terbanyak. Angka Riskesdas 1,5 persen, artinya 15 dari 1000 penduduk menderita penyakit jantung. Nah ini barangkali kita harus mempertanyakan kenapa orang Indonesia banyak bener yang penyakit jantung," katanya saat dijumpai di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).

Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat menderita penyakit jantung, salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat. Kementerian Kesehatan terus berupaya mengurangi angka penderita dengan program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).

"BPJS Kesehatan menunjukkan biaya jantung 9,7 triliun terbesar di antara penyakit kardiovaskular lainnya. Oleh karena itu kita lakukan germas, yaitu upaya preventif promotif yang kita dorong di Kemenkes, namun kan ini tidak seperti membalikkan telapak tangan," tambahnya.

Nila menuturkan, banyaknya upaya yang dilakukan akan berbentur ketika masyakat sendiri tidak menyadari pentingnya hidup sehat. Karena hal yang paling sulit dilakukan adalah mengubah perilaku dari masyarakat.

"Tidak dalam waktu sebentar kita bisa membuat masyarakat sadar menjadi sehat. Tetapi memang betul kalau kita pikir, kita niatnya baik memang ada tentu sistem yang harus kita buat tetapi ujungnya adalah mengubah perilaku masyarakat. Ini yang barangkali kita harus lakukan," pungkasnya.

Berita Tekait

Policy Paper