Universal coverage on a budget:

Impact on health care utilization and

out of pocket expenditures in Thailand

Supon Limwattananon


DR ROBERT YAT

Pada sesi 3 diawali oleh Supon dari Thailand. Pada sesi ini Supon menjelaskan perjalanan UHC di Thailand. Tahun 2001-2002 warga negara di Thailand sekitar 70% tidak di-cover asuransi dengan basis pada asuransi kesehatan untuk pegawai. Sehingga ada pemikiran untuk mencakup semua 70% terebut. Kemudian memunculkan ide bagaimana membuat pelayanan komprehensif dengan sistem pendaftaran secara integrasi antara rawat jalan dan rawat inap. Kemudian sosialisasi dengan membayar 30 baht bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Dukungan keuangannya bahwa asuransi yang dijalankan berasal dari budget dengan sumber dana adalah pajak. Sistem pembayaran ke provider menggunakan sistem kapitasi sebesar 1.200 baht. Kemudian untuk memperlancar pelayanan kesehatan di pelosok, menggunakan sistem kontrak unit, ini berguna untuk menghubungkan antara rumah sakit didaerah dengan puskesmas atau unit pelayanan dasar yang lain. Tujuan utamanya sebagai penangkap/penjaring layanan kesehatan di masyarakat dan menjaring pendaftaran/keikutsertaan asuransi kesehatan.

Setelah pelaksanaan UHC, beberapa hal yang perlu dipelajari adanya perubahan penggunaan rumah sakit publik dan rumah sakit swasta. Adanya peningkatan penggunaan primary health care dan rumah sakit didaerah daripada rumah sakit di tingkat provinsi. Hal ini menunjukkan adanya peralihan rujukan, dulu selalu dirujuk ke rumah sakit provinsi, namun ada perubahan rujukan hanya sampai rumah sakit daerah. Melihat hasil admisi atau pendaftaran penggunaan rumah sakit pemerintah, hasil penelitian menunjukkan sebelum diberlakukannya UC dan setelah diberlakukan UC tidak ada perubahan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kesulitan atau hal-hal yang diatur di UC tidak mempunyai pengaruh pada kunjungan ke rumah sakit.

Sehingga UC dapat lebih di Thailand UC dapat lebih efektif diterapkan dari pada awal-awal penerapan UC dengan catatan, peningkatan utilisasi dan penurunan out of pocket menjadi penting dan dapat dilaksanakan dengan mengurangi fee for service. Kemudian pengukuran pada sisi supply penting untuk stabilitas keuangan, gate keeping, system reimbursh dengan menggunakan sistem kapitasi dan DRGs. Untuk mendukung nya perlu menyeimbangkan akses terhadap pelayanan kualitas tinggi dengan meningkatkan waktu kerja penyedia pelayanan atau waktu beroperasinya rumah sakit atau puskesmas.

back Kembali ke halaman reportase

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...