Reportase iHEA 2017

Physican Behaviour



Oleh: Giovanni van Empel

Proffesor Kevin VolppProffesor Kevin Volpp

Sesi ini merupakan sesi khusus dengan banyak peminat. Sebab, selain diisi oleh peneliti dan akademisi top di bidangnya, sesi ini mengundang peneliti dari berbagai institusi untuk menggunakan metode yang unik.
Persoalan mekanisme pembiayaan bagi penyedia layanan kesehatan (healthcar provider) untuk : 1. Memberikan layanan bekualitas dan saat yang bersamaan 2. Mengontrol biaya pengeluaran adalah pertanyaan fundamental dari persoalan ekonomi kesehatan. Prediksi teori mikroekonomi di pertengahan abad ke-20 oleh Holmstrom dan Milgrom menyoal "multitasking" sudah sejak lama dibahas, hingga prediksi teori pembayaran prospektif yang ditawarkan Randall Ellis dan Tom McGuire di tahun 1980an. Pembiayaan kesehatan provider ini kemudian mengambil format pembayaran berbasis performa, yang saat ini dipakai di negara2 maju (Inggris, Eropa).

Sesi ini berusaha memahami karakteristik perilaku provider dengan mengambil inspirasi dari cabang Behavioural Economics. Dalam konteks aplikasi kebijakan dari pendekatan perilaku ekonomi ini sebenarnya adalah menggunakan cara yang murah untuj meningkatkan efektifitas intervensi untuk persoalan2 provider kesehatan. Sebagai contoh, bagaimana cara untuk mendorong dokter mengadopsi guideline terbaru? Atau bagaimana cara murah untuk menurunkan pemberian layanan yang tidak perlu?

Profesor Kevin Volpp (Profesor Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Ekonomi) dari University of Pennsylvania memaparkan beberapa dari penelitiannya soal perilaku provider dengan cara membuat opsi obat yang lebih efektif dan efisien sebagai opsi default. Dengan memanfaatkan "status quo" bias dan cara sederhana seperti membuat opsi yang lebih baik menjadi default. Default disini maksudnya adalah opsi pertama dari berbagai opsi lainnya. Provider bisa memilih lain hanya saja yang muncul diawal (layar komputer saat dispensing obat, misalnya). Contoh lain misalnya adalah mengurangi scanning yang tidak perlu. Dalam risetnya, Kevin menemukan penurunan yang signifikan hanya dengan membuat opsi "tidak scan" menjadi default. Intervensi semacam ini dapat diperluas untuk konteks lain dalam layanan kesehatan, di Indonesia maupun diluar. Hanya saja, perlu keterlibatan interdisipliner untuk menjembatani ilmu kedokteran dengan ekonomi agar pelayanan berkualitas dapat direalisasikan.

 

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...