20 BUMN Jadi Motor Penggerak BPJS Kesehatan

Jakarta, PKMK. Sekitar 20 BUMN akan menjadi motor penggerak BPJS Kesehatan yang mulai beroperasi di awal tahun 2014. Keikutsertaan 20 BUMN itu diharapkan membuat premi yang dihimpun BPJS Kesehatan lebih kuat. Drg. Sri Endang Tidarwati, Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga PT Askes (Asuransi Kesehatan), menyatakan hal tersebut di Jakarta (8/10/2013).

Dalam diskusi yang diadakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI, ia mengatakan bahwa sejumlah BUMN lain pun diharapkan berperan serupa. Sementara, saat ini mereka sudah terhimpun dalam PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen). "Jadi, di tahap awal BPJS Kesehatan, seluruh BUMN tersebut kami harapkan ikut membayar premi," kata Sri.

Pertemuan antara Askes dengan 20 BUMN itu akan berlangsung pada 20 Oktober 2013. Saat ini jumlah penerima PBI dari Pemerintah Indonesia sebanyak 86,4 juta jiwa. "Sementara, jumlah peserta yang membayar premi jauh lebih kecil daripada angka tersebut," ujarnya pula.

BPJS Kesehatan pada prinsipnya berjalan dengan pola gotong royong. Misalnya, pasien yang harus cuci darah seminggu sekali dengan biaya Rp 800.000, ditanggung oleh sejumlah peserta yang sehat dan membayar iuran. "Tiang penyangga yang sebenarnya diangkat Askes untuk BPJS adalah gotong royong. Itu adalah kultur masyarakat kita sejak lama," ucap Sri.

Berita Tekait

Policy Paper