BPJS Ketenagakerjaan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

sumber: metrotvJakarta: PT Jamsostek (Persero) menyatakan investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  atau BPJS Ketenagakerjaan yang resmi beroperasi 1 Januari 2014 harus bisa menggerakkan sektor riil dan membuka lapangan kerja. Dengan demikian, kehadiran BPJS Ketenagakerjaan bisa dirasakan manfaatnya bukan saja oleh peserta, tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Jadi yang terpenting bagi Jamsostek yang akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan bagaimana bisa berperan tidak saja mensejahterakan pekerja, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujar Direktur Investasi Jamsostek Jeffry Haryadi di Jakarta, Rabu kemarin.

Untuk bisa merealisasikan hal tersebut, minimal aturan pelaksana UU BPJS Ketenagakerjaan yang mengatur mengenai investasi harus sama dengan aturan dalam PP No 22 tahun 24 tentang Pengelolaan dan Investasi Dana Jamsostek. Dia berharap investasi BPJS Ketenagakerjaan tidak dibatasi pada deposito saja.

Menurut Jeffry, jika sepuluh persen dari dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan bisa digunakan untuk investasi langsung seperti penyertaan modal, maka banyak usaha yang bisa dikerjakan seperti pembangunan properti ataupun infrastruktur. Dengan dana misalnya sekitar Rp15 triliun untuk investasi langsung, tambahnya, tenaga kerja yang bisa diserap mencapai ribuan orang.

"Ini tentu akan bisa mengurangi pengangguran dan juga meningkatkan daya beli masyakarat. Selain itu mereka yang bekerja juga akan membayar iuran kepada BPJS Ketenagakerjaan. Jadi semuanya bisa bergerak simultan,” jelasnya.

sumber: Metrotvnews.com

Berita Tekait

Policy Paper