Peserta JPK Jamsostek Ingin Peningkatan Pelayanan

JAKARTA - Ketua Umum Serikat Pekerja Jamsostek Abdurrahman Irsyadi mengingatkan, pengganti PT Askes (Persero) yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang akan beroperasi mulai 1 Januari 2014, agar tidak mengurangi pelayanan dan manfaat peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) Jamsostek.

"Peralihan program kepesertaan JPK Jamsostek ke BPJS Kesehatan adalah amanah UU No. 24 tahun 2011, sehingga suatu keharusan bagi BPJS Kesehatan untuk memegang amanah tersebut dengan tidak mengurangi manfaat tambahan dan pelayanan termasuk rawat inap," kata Irsyadi dalam siaran pers di Jakarta.

Dia mengatakan, seiring dengan transformasi PT Jamsostek dan PT Askes menjadi BPJS maka banyak hal yang akan dilakukan oleh lembaga publik tersebut untuk meyakinkan masyarakat agar penyelenggaraannya berjalan sesuai harapan, termasuk pengalihan program JPK Jamsostek ke BPJS Kesehatan.

Proses pengalihan JPK)Jamsostek ke BPJS Kesehatan itu tinggal menghitung hari. Tapi, Irsyadi menilai BPJS Kesehatan belum siap 100%. Hal itu terlihat dengan masih banyaknya peserta JPK Jamsostek yang menanyakan status kepesertaan kesehatan ketika beralih ke BPJS Kesehatan.

"Ada kekhawatiran dari mereka terhadap kualitas pelayanan yang selama ini didapat oleh peserta, terlebih peserta JPK Jamsostek selama ini mendapatkan manfaat tambahan meliputi cuci darah (hemodialisa), operasi jantung, bantuan cancer, bantuan pengobatan Aids dll," kata Irsyadi.

Sampai akhir Desember nanti, diperkirakan ada 3 juta tenaga kerja peserta JPK Jamsostek yang akan resmi dilimpahkan ke BPJS Kesehatan dengan jumlah iuran JPK sekitar Rp 3 triliun. "Dengan lepasnya program tersebut, PT Jamsostek (Persero) yang berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan akan kehilangan penerimaan iuran," ungkap Irsyadi.

Oleh karena itu, lanjut dia, BPJS Kesehatan harus berhati-hati terhadap proses peralihan ini. "Pengelolaan dan pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan peserta, tentu akan menjadi bumerang dan ketidakpercayaan bagi BPJS Kesehatan," tegas Irsyadi

sumber: pikiran rakyat

Berita Tekait

Policy Paper