Dana Kelola BPJS Ketenagakerjaan Ditargetkan Rp 450 T

sumber: liputan6.comPemerintah menargetkan dana kelolaan peserta BPJS Ketenagakerjaan Tahun  2017 mencapai Rp 450 triliun. Jumlah tersebut melonjak hampir tiga kali lipat dari jumlah dana kelolaan PT Jamsostek (Persero) yang hingga periode September 2013 baru mencapai Rp 149 triliun.

Direktur Keuangan PT Jamsostek (Persero) Herdi Trisanto, mengakui bahwa untuk mengejar target tersebut, BPJS Ketenagakerjaan nantinya harus memiliki jumlah peserta mencapai 37,3 juta peserta.

"Dengan jumlah peserta Jamsostek sebesar 12 juta saja, kita bisa memiliki dana kelolaan mencapai Rp 149 triliun, nanti kalau sudah jadi BPJS Ketenagakerjaan dengan jumlah peserta 37,3 peserta kita optimistis target sebesar Rp 450 triliun bisa tercapai," kata Herdi  usai menutup pelaksanaan Diklat Persiapan Kerja PT Jamsostek (Persero), di Jakarta, kemarin (Sabtu, 21/9).

Menurut Herdi, pencapaian target tersebut sangat tergantung dari regulasi mengenai strategi investasi BPJS Ketenagakerjaan yang akan diterbitkan pemerintah sebagai regulator.

"Kalau strateginya tidak berubah seperti yang dijalankan oleh PT Jamsostek, maka target pencapaian dana kelolaan sebesar Rp 450 triliun pada tahun 2017 mendatang pasti akan tercapai," kata Herdi.

Dia menambahkan, PT Jamsostek sendiri saat ini terus berbenah diri menjelang proses transformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Salah satu yang tengah dipersiapkan oleh Jamsostek adalah memperkuat tenaga sumber daya manusia (SDM) yang dipersiapkan untuk menunjang aktivitas BPJS Ketenagakerjaan.

"Pada rekrutmen karyawan tahun 2013 ini kami menjaring 433 calon karyawan dari total sebanyak 70.560 pelamar. Dengan adanya tambahan 433 karyawan, nantinya jumlah karyawan BPJS Ketenagakerjaan akan menjadi sekitar 4.000 karyawan dari total yang ada saat ini sebanyak 3.600 karyawan," ungkapnya.

Diakuinya, dengan tantangan dan tugas yang jauh lebih besar dibandingkan Jamsostek, BPJS Ketenagakerjaan, idealnya memang harus memiliki jumlah karyawan tiga kali lipat dibandingkan jumlah karyawan yang dimiliki PT Jamsostek (Pesero) saat ini.

"Namun karena regulator menghendaki agar BPJS Ketenagakerjaan tidak boleh besar (dari segi jumlah karyawan/red), tapi kapasitas SDMnya yang harus besar, makanya kami harus membentuk tim yang andal dengan hanya menerima calon karyawan terbaik yang telah lolos dari delapan kali tahapan seleksi dari seluruh Indonesia," jelasnya.

Kata Herdi, saat ini gaji serta renumerasi yang diterima oleh karyawan PT Jamsostek (Persero) tercatat sudah lebih tinggi dibandingkan karyawan BUMN perbankan. "Kalau tidak salah, renumerasi kita hanya kalah dengan karyawan Bank Indonesia," tandasnya

Berita Tekait

Policy Paper