Dr-Supon-LimwattananonDr. Supon Limwattananon dari NHSOPrinsip dari monitoring UHC adalah mengelola informasi kesehatan. Dr Supon Limwattananon dari NHSO menjelaskan aktivitas ini lebih kepada bagaiamana mengelola informasi agar dapat membantu pengambilan keputusan untuk melakukan transformation terhadap perbaikan. Kunci pentingnya adalah menyajikan informasi tersebut sebaik mungkin sesuai dengan target penerimanya/kebutuhan user yang bervarisai, terutama bagi dokter!

Evaluasi dapat dilakukan secara luas untuk melihat dampak atau outcome suatu program terhadap status kesehatan. Dengan demikian, sumber datanya dapat diperoleh dari 1). Data populasi seperti survey kesehatan rumah tangga, survey penduduk, dan 2). Data rutin fasilitas kesehatan seperti laporan pelayanan pasien, laporan klaim dan sebagainya. Keduanya penting untuk mendukung informasi kesehatan secara komprehensif. Data rutin sebagai contoh, tidak bisa menjawab pertanyaan faktor resiko penyakit dan health responsiveness. Sebaliknya data populasi tidak bisa menjawab utilisasi pelayanan kesehatan.

Beberapa sumber data lain yang penting untuk UHC adalah data pencatatan sipil dan vital statistik. Integrasi dengan data pencatatan sipil dan vital statistik (umumnya dikoordinasi oleh kementrian dalam negri) akan membantu proses transaksional data di level operasional. Sebagai contoh validitas kepesertaan dan skema penjaminan yang dimiliki seseorang, status kelahiran dan kematian seseorang dan bahkan dapat melakukan analisis terhadap penyebab kematian.

Sumber data tersebut dianalis untuk beberapa tujuan antara lain menilai outcome kesehatan, melakukan estimasi financial risk protection, mengevaluasi utilisasi kesehatan, dan mengevaluasi ketersediaan sumber data kesehatan. Salah satu aspek dari UHC yang belum banyak dievaluasi adalah isu kesetaraan (equity), terutama kesetaraan antara populasi miskin dan populasi tidak miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, yang menjadi salah satu aspek penting UHC (accesibility and equity). Dalam publikasi King, Harper and Young, 2012 menunjukkan bahwa negara maju dengan angka harapan hidup tinggi lebih peduli terhadap isu kesetaraan. Dalam presentasinya, Dr Supon menunjukkan bagaiman data survey rumah tangga dapat digunakan untuk menilai kesetaraan pelayanan kesehatan.

 

pdf-icon Download Presentasi


back Kembali ke Exchange and Study Program on UHC and information systems

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...

pendaftaran-alert

regulasi-jkn copy

arsip-pjj-equity

Policy Paper

Link Terkait

jamsosidthe-lancet