Category: PJJ Monev BPJS

Kurikulum Penelitian

IIIG. Matrix Scope Penelitian, Metodologi dan Sumber Data/Responden

Untuk mempermudah jalannya penelitian, berikut merupakan matrix dalam pengambilan data untuk penelitian.

1.    Sub Penelitian 1

a.    Sub Penelitian 1a

Matrix Scope Penelitian, Metodologi dan Sumber Data/Responden

Obyektif

Scope

Sumber Data

Metode

Implementasi & utilisasi:

Breadth, Width dan Height proteksi finansial yang ada di dalam program JKN

Breadth (cakupan populasi): Proporsi masyarakat yang di-cover oleh skema JKN

Dinkes kab/kota:

  • Jumlah target populasi
  • Daftar keanggotaan jaminan kesehatan

Survey data:

  • Survei rumah tangga (Susenas 2010, Susenas 2012)
  • Survei kesehatan (Riskesdas 2010, DHS 2007, DHS 2012))

Kuantitatif:

Memperkirakan proporsi pengguna JKN dan target populasi untuk program ini, berdasarkan status sosioekonomik penerima jaminan

Kualitatif:

Interview dengan manajer program, Dinkes, dll mengenai cakupan dan keanggotaan jaminan kesehatan

Depth (pelayanan yang diberikan): Pelayanan atau paket benefit yang diberikan oleh program JKN

Dinkes kab/kota dan RSUD

(termasuk sektor swasta):

  • Laporan kunjungan/cakupan à melihat jenis layanan yang diberikan untuk pasien JKN

Penerima JKN:

  • Informasi layanan yang diberikan saat menerima paket JKN

Kuantitatif:

Merperkirakan proporsi penyedia layanan JKN yang telah memberikan seluruh paket layanan JKN seperti semestinya

Kualitatif:

Interview dan Focus Group Discussion (FGD) dengan manajer program dan penyedia layanan kesehatan

Height (proteksi finansial): pembayaran tambahan (out-of-pocket) yang harus dikeluarkan pasien untuk mendapatkan layanan JKN

Penyedia layanan kesehatan:

  • Biaya nyata yang dibayarkan oleh skema JKN

Kuantitatif:

Tidak ada

Kualitatif:

Interview dan Focus Group Discussion (FGD) dengan penyedia layanan kesehatan

Efektivitas program dalam mencapai tujuan program JKN itu sendiri

Dampak implementasi program JKN terhadap peningkatan cakupan layanan kesehatan.

Dinkes kab/kota:

  • Cakupan berbagai layanan kesehatan dari sektor publik

Survei kesehatan :

  • Riskesdas 2010
  • DHS 2007 dan DHS 2012 untuk melihat layanan kesehatan oleh sektor swasta

Kuantitatif:

Membandingkan cakupan layanan KIA sebelum dan sesudah implementasi JKN

Kualitatif:

Tidak ada

Persepsi, tantangan dan sumbatan dalam implementasi JKN

Difokuskan untuk aspek berikut:

  • Rekrutmen penyedia layanan kesehatan
  • Proses klaim, reimbursement, alur pembiayaan
  • Sistem rujukan dan prosesnya
  • Beban kerja, efisiensi yang dinilai

Dinkes kab/kota:

  • Persepsi, tantangan dan sumbatan, terutama dalam hal: rekrutment, reimbursement, alur pembiayaan, dan kesiapan sistem

Staff RS, penyedia layanan:

  • Persepsi, tantanganan dan sumbatah, terutama dalam hal: manajemen pasien, beban kerja, sistem rujukan dan prosesnya, proses klaim dan reimbursement

Kuantitatif:

Tidak ada

Kualitatif:

Interview dan Focus Group Discussion (FGD) dengan manajer (Dinkes), penyedia layanan kesehatan, pasien JKN

b.    Sub Penelitian 1b

Matrix Scope Penelitian, Metodologi dan Sumber Data/Responden
Analisa Kesenjangan

Analisa kesenjangan cakupan layanan kesehatan setelah pelaksanaan JKN

Kesenjangan dalam hal:

  • Penggunaan layanan kesehatan
  1. Tindakan medis dasar
  2. Tindakan medis komprehensif
  • Sumber dana

(anggaran dan realisasi)

  • SDM yang tersedia untuk 4 spesialisasi utama, rasio terhadap penduduk
  • Kecukupan fasilitas kesehatan: tempat tidur klas III, jumlah tempat tidur total, jumlah ICU, unit hemodialisa, jumlah kamar operasi

Dinkes Kab/kota, penyedia layanan kesehatan:

  • Cakupan layanan
  • Jumlah SDM kesehatan
  • Jumlah fasilitas kesehatan yang relevan
  • Alokasi sumber dana

Kuantitatif:

Memperkirakan rasio dokter, perawat, bidan, tempat tidur, ICU, dll terhadap jumlah populasi

Kualitatif:

Interview dan Focus Group Discussion (FGD) dengan manajer (Dinkes) dan penyedia layanan kesehatan

Pengamatan terhadap:

 

  • Cara kerja BPJS di daerah: Rekrutmen penyedia layanan kesehatan,Proses klaim, reimbursement, alur pembiayaan, Sistem rujukan dan prosesnya, Beban kerja, efisiensi yang dinilai
  • Hubungan BPJS dengan Jaminan Kesehatan Daerah
  • Penanganan untuk peserta non formal yang ketika datang ke rumah sakit belum membayar premi.
  • Hubungan BPJS dengan Rumah sakit Pemerintah dan Swasta:
  • Masalah jasa dokter dirumah sakit dalam sistem INA CBGs;
  • Masalah penghitungan unit-cost
  • Peningkatan jumlah pasien
  • Panduan praktek klinis di RS dan Clinical Pathway
  • Sistem rujukan/rujuk balik
  • Kebijakan tersendiri di RS pendidikan yang membutuhkan efisiensi  dan efektif namun terbentur dengan tindakan yang harus dilakukan krn tuntutan pendidikan.
  • Hubungan BPJS dengan Puskesmas

-       Kapitasi yg dibayarkan selama ini karena otonomi daerah harus disetorkan ke kas daerah sehingga jasa untuk puskesmas tidak bisa langsung dinikmati oleh dokter. Hal ini perlu dimonitor terkait: 1). Pembayaran kapitasi langsung ke puskesmas. 2). Kemampuan Puskesmas untuk melakukan pelayanan dengan baik, termasuk jam buka.

-       Hubungan BPJS dengan Dinas kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota. Peranan DInkes dalam SJSN perlu dimonitor.

-       Penyusunan Regulasi baru di daerah sebagai dampak berjalannya JKN.

c.    Sub Penelitian 1c

Monitoring Usaha Pencegahan Fraud di berbagai Rumah Sakit

Matrix Scope Penelitian, Metodologi dan Sumber Data/Responden
Analisa Pencegahan Fraud

Analisa pencegahan fraud setelah pelaksanaan JKN

Regulasi:

PP dan Perpres Pelaksanaan JKN

Premi PBI yang diterima BPJS dan Dana yang diterima oleh PPK

Cakupan kepesertaan dan jumlah premi yang dibayarkan

Pengamatan

Data Klaim dan diagnosa

Data Verifikasi Klaim perbulan

Realisasi pembayaran klaim dan operasional

Dinkes Kab/kota, penyedia layanan kesehatan:

Alokasi sumber dana

Cakupan kepesertaan yang ditanggung

Jumlah peserta yang berkunjung di RS dan klaim yang diajukan

Kuantitatif:

Jumlah cakupan kepesertaan

Jumlah alokasi dana yang diterima

Klaim yang diajukan

Kualitatif:

Interview dan Focus Group Discussion (FGD) dengan manajer (Dinkes) dan penyedia layanan kesehatan


2.    Sub penelitian 2

Besarnya re-imburstment oleh BPJS ke pemberi pelayanan (in-patient dan out-patient).

Penelitian dilakukan setelah 6 bulan pelaksanaan JKN. Penelitian ini terkait dengan:

  1. Besaran Rp perkapita di suatu daerah,
  2. Besaran INA-CBG per kapita di suatu daerah.

Matrix Scope Penelitian, Metodologi dan Sumber Data/Responden

Analisa kesenjangan tarif kapitasi dan INA-CBGs setelah pelaksanaan JKN

Kesenjangan dalam hal:

Tarif Kapitasi

Tarif INA-CBGs

Tarif daerah Penggunaan layanan kesehatan

Tindakan medis dasar

Tindakan medis komprehensif

Kecukupan fasilitas kesehatan: tempat tidur klas III, jumlah tempat tidur total, jumlah ICU, unit hemodialisa, jumlah kamar operasi

Dinkes Kab/kota, penyedia layanan kesehatan:

Cakupan layanan

Jumlah SDM kesehatan

Jumlah fasilitas kesehatan yang relevan

Regulasi tarif layanan di daerah

Alokasi sumber dana untuk penyediaan pelayanan

Kuantitatif:

Kapitasi yang diterima di Puskesmas

Kapitasi yang diterima RSUD /RS Kerjasama

Tarif INA-CBGS di RSUD dan RS Kerjasama

Jumlah Klaim

Utilisasi Puskesmas, RSUD dan RS Kerjasama

Kualitatif:

Interview dan Focus Group Discussion (FGD) dengan manajer (Dinkes) dan penyedia layanan kesehatan