Iran Akan Alami Krisis Asuransi Kesehatan?

Ilustrasi : Telegraph

TEHERAN - Deputi Menteri Kerja Sama, Buruh, dan Kesejahteraan Iran Seyyed Abdollah Emadi berpendapat, isu asuransi kesehatan akan menjadi masalah baru di Iran. Masalah itu pun bisa menjadi sebuah krisis.

Menurut Emadi, Iran memang kurang beruntung dalam mengurus asuransi kesehatan untuk warganya. Bila tidak ada langkah tepat yang dilakukan untuk mengatasi isu tersebut, Iran akan semakin terancam.

"Penggunaan dana untuk perusahaan asuransi di Iran, tidaklah stabil. Pemerintah kurang memberikan perhatian terhadap masalah jaminan kesehatan di negara ini," ujar Emadi, seperti dikutip Mehr, Kamis (13/12/2012).

Emadi menjelaskan pula bahwa, perusahaan asuransi yang mengatur dana pensiun warga Iran sudah mulai bankrut. Dan bila peristiwa ini tidak ditanggulangi, dana asuransi lainnya akan mengalami nasib yang sama.

Laporan dari Dana Asuransi Pegawai Negeri Iran (CSPF) menyebutkan bahwa, jutaan warga di Iran tercatat sebagai seorang pensiunan pada 2010 lalu. 93 persen dari mereka adalah pria dan enam persen lainnya perempuan.

Media-media Iran pun melaporkan pula, populasi warga Iran yang usianya di atas 40 tahun akan mencapai 26 juta di masa yang akan datang. Pemerintah Negeri Persia mulai khawatir dengan peningkatan tersebut.

Untuk saat ini, Iran memiliki total populasi warga sebanyak 70 juta jiwa dan jumlah warga manula (di atas 60 tahun) kurang lebih 5 juta jiwa. Pengamat memproyeksikan, dalam 42 tahun mendatang, populasi Iran akan terus bertambah hingga 130 jiwa dan 20 persennya adalah warga manula. Warga-warga manula itu tentunya akan sangat membutuhkan tunjangan-tunjangan kesehatan dan dana pensiun.

sumber:international.okezone.com

Berita Tekait

Policy Paper