|
Salam Jumpa Bapak/Ibu Pemerhati Manajemen Pembiayaan Kesehatan. Kami sajikan beberapa Artikel/ Jurnal/ Berita dan Agenda sebagai berikut. |
|
Kesetaraan Kesehatan dan Upaya Mencapai Cakupan Kesehatan Universal
Ketimpangan dalam Pengeluaran Kesehatan Out-of-Pocket Diukur Menggunakan Financing Incidence Analysis (FIA)
Mengevaluasi Efisiensi Sistem Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Universal
Webinar Series 10 Tahun Kebijakan JKN dalam 3 Periode
|
Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC) berarti setiap orang dapat mengakses layanan kesehatan tanpa kesulitan keuangan, tetapi kemajuan untuk mencapai hal ini terhenti. Penelitian terbaru mengenai pencapaian UHC juga berfokus pada kebutuhan akan kesetaraan kesehatan, yaitu ketika semua orang dapat mencapai potensi kesehatan dan kesejahteraan mereka sepenuhnya. Hal ini akan membutuhkan kemauan dari para pemimpin kesehatan untuk berkolaborasi dengan organisasi sektor publik dan swasta dalam hal penelitian dan pendanaan.
Upaya pemerintah dan reformasi sistem pembiayaan kesehatan di berbagai negara bertujuan untuk mencapai cakupan kesehatan universal. Pengeluaran rumah tangga untuk perawatan kesehatan memainkan peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan ini. Tujuan dari tinjauan sistematis ini untuk menilai ketidaksetaraan pengeluaran kesehatan out-of-pocket yang diukur dengan FIA di berbagai wilayah, dalam konteks pencapaian UHC pada 2030. Pencarian sistematis yang komprehensif dilakukan di database PubMed, Scopus, dan Web of Science untuk mengidentifikasi studi kuantitatif dan metode campuran asli yang diterbitkan dalam bahasa Inggris antara 2016 dan 2022. Sebanyak 336 artikel pada awalnya diidentifikasi, dan setelah proses penyaringan, 15 artikel dimasukkan ke dalam tinjauan sistematis, setelah menghilangkan duplikasi dan artikel yang tidak memenuhi kriteria inklusi. Meskipun secara keseluruhan mengalami kemunduran, sistem asuransi secara umum telah meningkatkan cakupan populasi dan mengurangi ketimpangan dalam pengeluaran kesehatan out-of-pocket diantara populasi yang bekerja, tetapi studi regional menyoroti pentingnya memeriksa situasi di tingkat mikro.
Mengestimasi efisiensi teknis sistem kesehatan untuk mencapai cakupan kesehatan semesta (UHC) di 191 negara. Peneliti menerapkan pendekatan analisis data envelopment yang berorientasi pada output untuk memperkirakan efisiensi teknis sistem kesehatan, termasuk indeks UHC (ukuran ringkasan yang menangkap cakupan layanan dan perlindungan finansial) sebagai variabel output dan pengeluaran kesehatan per kapita, dokter, perawat, dan kepadatan tempat tidur rumah sakit sebagai variabel input. Peneliti menggunakan regresi tersensor sederhana Tobit dengan analisis bootstrap untuk mengamati faktor sosio-ekonomi dan lingkungan yang terkait dengan estimasi efisiensi.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dicanangkan pemerintah Indonesia pada 2014 lalu telah menginjak 1 dekade pelaksanaannya. JKN muncul dari implementasi UU Nomor 40 Tahun 2024 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Pelaksanaan program jaminan kesehatan diatur lebih lanjut dalam Pasal 19 UU SJSN, yang bertujuan untuk menjamin akses peserta terhadap pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dari risiko finansial akibat kebutuhan dasar kesehatan. UU SJSN ini kemudian diikuti dengan UU BPJS pada 2011. Implementasi UU SJSN ini dimulai pada 2014 dengan peluncuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. JKN bertujuan untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan memberikan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan perlindungan finansial kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kemudian, dalam pelaksanaan program JKN ini mengalami banyak dinamika termasuk perubahan tarif, pandemi COVID-19 dan lain-lain. Webinar series ini membahas kebijakan JKN dalam 3 kali pertemuan pada 16, 18 dan 30 Desember 2024
