Salam Jumpa Bapak/Ibu Pemerhati Manajemen Pembiayaan Kesehatan. Kami sajikan beberapa Artikel/ Jurnal/ Berita dan Agenda sebagai berikut. |
|
Kualitas Perawatan dalam Konteks Cakupan Kesehatan UniversalCakupan kesehatan universal (UHC) adalah prioritas sistem kesehatan di seluruh dunia dan merupakan pusat dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 3 (target 3.8). Hal yang sangat penting dalam pencapaian UHC adalah kualitas layanan. Namun, bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa kualitas layanan kesehatan masih belum optimal, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Tujuan utama dari tinjauan ruang lingkup ini untuk meringkas literatur konseptual dan empiris yang ada tentang kualitas perawatan dalam konteks UHC dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal BMC Pengeluaran Kesehatan KatastropikHarga tagihan adalah daftar harga yang ditetapkan oleh penyedia layanan dan sistem kesehatan untuk setiap layanan medis di AS. Biaya ini sering beberapa kali lipat lebih tinggi daripada biaya yang diberikan kepada individu yang memiliki asuransi swasta atau asuransi publik, namun harga daftar ini ditagihkan secara penuh kepada pasien yang tidak memiliki asuransi, sehingga menempatkan mereka pada peningkatan risiko pengeluaran kesehatan katastropik (catastrophic health expenditures, CHE). Tujuan dari penelitian ini untuk menguji risiko CHE berdasarkan status asuransi, diagnosis diabetes, dan untuk menguji kesenjangan disparitas berdasarkan ras/etnis. Temuan peneliti menunjukkan bahwa pasien yang tidak diasuransikan dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi secara signifikan untuk CHE. Risiko-risiko ini lebih lanjut ditemukan lebih tinggi secara tidak proporsional di antara ras/etnis minoritas yang tidak diasuransikan, yang menunjukkan bahwa CHE dapat menjadi saluran yang melaluinya kesenjangan ekonomi dan kesehatan struktural dilanggengkan. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal BMC Metode Inovatif untuk Menentukan Efisiensi Belanja KesehatanAmbang batas efektivitas biaya memiliki peran penting dalam ekonomi kesehatan. Ambang batas ini digunakan oleh para peneliti, penyedia layanan kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk mengevaluasi efisiensi pengeluaran layanan kesehatan, memprioritaskan investasi, dan mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Jenis ambang batas efektivitas biaya yang ada saat ini-aturan praktis yang bersifat arbitrer, ambang batas dari sisi permintaan, dan ambang batas dari sisi penawaran-semuanya memiliki kelemahan. Contoh ambang batas efektivitas biaya yang bersifat aturan praktis antara lain yang digunakan di Amerika Serikat (US$50.000-$100.000 per quality-adjusted life-year (QALY)) dan Inggris (£20.000-£30.000 per QALY).1 WHO sebelumnya telah merekomendasikan untuk menetapkan ambang batas efektivitas biaya sebesar satu hingga tiga kali produk domestik bruto (PDB) per kapita nasional, sebuah praktik yang masih umum dilakukan. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal The Lancet Global Health Hari Cakupan Kesehatan Semesta 2023: Pembangunan Ketahanan Sistem KesehatanWHO menyerukan kepada pemerintah untuk memprioritaskan investasi dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan semua orang, dimanapun. Di dunia yang semakin bergejolak, perubahan iklim, keadaan darurat, dan guncangan lainnya akan membawa dampak yang lebih besar pada sistem kesehatan dan orang-orang yang paling membutuhkannya. Lebih dari 40% orang di dunia sudah tinggal di daerah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Lebih dari seperempat populasi global tinggal di daerah yang terkena. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 oleh WHO. |
Website ini ditujukan untuk manajer sistem pembiayaan dan jaminan kesehatan yang tidak hanya harus mengelola dana besar untuk keperluan masyarakat baik sakit maupun sehat, namun juga harus memikirkan pemerataannya. Pengguna website yang diharapkan adalah: pengelola lembaga kesehatan, pengelola program dan kegiatan kesehatan, pengelola Badan Pengelola Jaminan Sosial, pengelola jaminan kesehatan daerah, pengelola lembaga asuransi kesehatan komersial, para mahasiswa dan dosen kebijakan dan manajemen kesehatan, konsultan serta para pemerhati kesehatan. Sebagai pengelola lembaga kesehatan, lembaga jaminan dan asuransi kesehatan yang baik, diharapkan para pengguna website ini juga aktif dalam www.kebijakankesehatanindonesia.net dan web lain yang terkait.
Website di bawah ini akan dapat , menjadi sumber belajar serta sumber referensi langsung dari lembaga-lembaga terkemuka di bidang kesehatan seperti kementrian kesehatan, BKKBN, WHO, World Bank Institute, dan lain sebagainya. Dengan mengakses website-website tersebut, pembaca dapat mengkonfirmasi berbagai data dan informasi terbaru. |