How (Not) to extend coverage

Rob Yates, WHO


DR ROBERT YATEllen Van de Poel, Erasmus University Rotterdam

Senior Health Economic dari WHO Rob Yates dalam apakah (tidak) harus untuk memperluas cakupan menunjukkan sistuasi pelayanan kesehatan di beberapa daerah. Sistuasi yang dimaksud disini adalah gambaran beberapa tempat seperti rumah sakit dan puskesmas di beberapa negara berkembang yang memprihatinkan.

Kondisi ini diperparah pada saat kunjungan meningkat atau banyak. Hal tersebut menggambarkan apabila diberlakukannya asuransi kesehatan secara nasional. Ketidaksiapan fasilitas kesehatan untuk menampung masyarakat yang berobat akan berdampak terhadap kepercayaan pelayanan kesehatan yang diberikan.

Konsensus kebijakan yang terbaru tentang out of pocket yang merupakan isu penting disampaikan oleh Jim Kim bahwa seseorang yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin harusnya mengetahui jika layanan yang diberikan dengan membayar akan mengurangi masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan. Dan negara sebenarnya bisa merubah metode pembayaran fee for service ini dengan metode yang lebih baik. Karena dengan mengurangi pola pembayaran langsung otomatis akan mampercepat capaianuniversal health coverage. Hal ini juga dihubungkan dengan isu kesehatan di mana kesehatan merupakan hak seseorang untuk mendapatkan layanan kesehatan. Dicontohkan di Indonesia, yang menjadi penolong kelahiran di pedesaan adalah dukun (Mother Robin). Seperti dicontohkan di USA, Obama memenangkan pemilihan presiden, salah satunya karena dukungan masyarakat berpenghasilan rendah, anak-anak muda di Amerika dan kaum minoritas karena Obama berjanji akan memberikan pelayanan kesehatan secara gratis serta pembagian alat kontrasepsi yang gratis.

Sebagian contoh ini membuktikan bahwa kesehatan sangat dibutuhkan bagi masyarakat, terutama golongan miskin dan kurang beruntung. Di salah satu surat kabar JakartaGlobe, India bersiap menyuplai obat gratis bagi 1,2 milyar penduduknya. Hal ini dikatakan untuk mendukun rencana universal health coverage di India. Akhir, dari beberapa contoh tersebut rekomendasi kebijakan yang bisa dibuat yaitu dalam pelayanan kesehatan diharapkan tidak lagi menggunakan fee for service, untuk premi asuransi sebaik perlu dialokasikan secara tepat mana yang disubsidi dan mana yang membayar sendiri, dan yang terakhir selalu berkomunikasi dan berhubungan erat dengan para politisi, dikarenakan bisa saja politisi mengendalikan segala sesuatunya.

back Kembali ke halaman reportase

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...