UHC M&E using household survey data for equity monitoring-practice session on data analysis and intrepretation-Potential Use of Asset Indexes for Measuring Household Living Standards in Thailand

Oleh: Phusit Prakongsai


 Phusit-PrakongsaiPhusit PrakongsaiPKMK-Bangkok. Pengukuran status sosial-ekonomi menjadi sangat penting dalam pengukuran equity. Beberapa alternatif pengukuran adalah melalui pendapatan, pengeluaran, dan konsumsi. Namun demikian, pengukuran tersebut memiliki beberapa kelemahan. Hal tersebut meliputi, antara lain ketika mengukur pendapatan, seringkali jenis pendapatan sangat banyak sebagai contoh: gaji pokok, tunjangan, dalam bentuk barang, deviden, dan lain-lain yang juga sangat bervariasi dari waktu ke waktu untuk pekerja informal. Selain itu, sering kali bisa karena tidak ada respon. Sedangkan pengukuran pengeluaran rumah tangga, juga selain beraneka ragam, dan sangat tergantung dari periode yang bervariasi untuk jenis barang tertentu.

     Oleh karena permasalahan tersebut, dimungkinkan menggunakan indeks aset sebagai proxi yang juga digunakan di Thailand. Kelebihan dari penggunaan aset adalah lebih mudah dalam pengumpulan datanya dibandingkan pengeluaran dan pendapatan, akurasi dan validitas lebih baik, kurang bias. Namun hal ini juga memiliki kelemahan, seperti tidak bisanya dibedakan antara kualitas barang yang satu dengan yang lain, merefleksikan pendapatan jangka panjang.

Rumus dari index aset adalah sebagai berikut:
Aj = f1*(a j1-a1)/ (S1) +..._ f n*(a jn-an)/ (Sn)

Aj = indeks aset dari masing-masing rumah tangga
f i = skor koefisien faktor aset
a ji = kepemilikan aset rumah tangga
ai, si = rata-rata kepemilikan aset , dan deviasi dari aset

Jika dilihat korelasi dari indeks aset terhadap pendapatan dan pengeluaran, ternyata berkorelasi secara signifikan terutama pada rumah tangga kuantil pertama dan kuantil terakhir. Sebelum sesi ini ditutup, kami dibagi template excel untuk pengukuran konsentrasi indeks secara sederhana. Dimana data yang dimasukkan cukup jumlah penduduk berdasrakan kuantil dan prevalensi atau kejadian per kuantil sebagai outcome yang diharapkan. File excel tersebut dapat di download di sinidownload

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...