Berbagai upaya telah dilakukan oleh beberapa negara untuk mencapai suatu sistem kesehatan yang berkualitas, adil, efektif, dan efisien. Salah satu konsep yang sering digunakan oleh suatu negara yaitu sistem desentralisasi kesehatan yang diterapkan beberapa negara di Asia Tenggara. Begitupun dengan Tanzania menjadikan sistem desentralisasi sebagai kebutuhan untuk mengatasi masalah kemerosotan pelayanan kesehatan melalui suatu reformasi sektor kesehatan, sedangkan di Eropa, sistem desentralisasi lebih dinamis disesuaikan dengan pengalaman dan kondisi negara tersebut. Namun, beberapa pendapat mengatakan bahwa isu desentralisasi masih kontroversial di Romania. Hal ini dikarenakan belum ada alasan yang kuat untuk menerapkan sistem desentralisasi, dan upaya kesehatan merupakan peran dan tanggung jawab konstitusional dari pemerintah pusat. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses desentralisasi tidak berjalan maksimal di suatu negara yaitu termasuk desentralisasi kesehatan sebagai kebijakan yang berdiri sendiri, lemahnya pengelolaan daerah, sistem rujukan yang tidak efektif, pengelolaan program vertikal, sistem informasi kesehatan terfragmentasi, dan rendahnya partisipasi masyarakat sipil. Selengkapnya dapat disimak dalam beberapa artikel berikut ini:
Decentralization of Health-Care Services in the South-East Asia Region |
|
Decentralization and Health in the Philippines and Indonesia |
|
Decentralization of Health Systems and the Fate of Community Health Fund |