Modul 3

Dampak Pembiayaan Kesehatan terhadap Kemiskinan

(Catastrophic and Impoverishment impact on Health Spending)


Pengantar

Modul ini merupakan bagian lanjutan dari modul-modul yang membahas mengenai pemerataan dalam pembiayaan kesehatan. Dalam modul ketiga ini, beberapa konsep dasar mengenai equity in financing akan dibahas. Kerangka pelatihan modul kedua adalah:

  1. Konsep pembiayaan kesehatan oleh rumah tangga, pemiskinan akibat pengeluaran kesehatan serta dampak katastropik akibat pembiayaan kesehatan, (Catastrophic and Impoverishment impact on Health Spending)
  2. Dimensi equity dalam konsep katastropik pembiayaan kesehatan
    1. Indeks Rasio Konsentrasi (Concentration Index) untuk tingkat katastropik akibat pembiayaan kesehatan
    2. Konsep pembiayaan kesehatan oleh rumah tangga
    3. Konsep pemiskinan akibat pembiayaan kesehatan rumah tangga

Modul ketiga ini akan membahas secara umum konsep katastropik dalam pembiayaan kesehatan. Konsep ini penting untuk dipelajari secara mendalam karena merupakan kelanjutan dari konsep yang telah dipelajari dari modul pertama. Pada akhir modul ketiga ini, peserta pelatihan diharapkan dapat:

  1. Menggunakan konsep rasio konsentrasi sebagai alat ukur katasropik akibat pembiayaan kesehatan oleh rumah tangga.
  2. Memahami berbagai dimensi pemiskinan dalam bidang pembiayaan kesehatan


Pendahuluan

Sistem Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan, yang dapat membuat perbedaan yang besar/banyak pada kesehatan masyarakat. Bagaimanapun juga untuk memenuhi atau mendapatkan pelayanan tersebut bisa menimbulkan kebutuhan individu menjadi pengeluaran catastrophic dari pendapatan mereka, dan beberapa rumah tangga terpaksa menjadi miskin karenanya. Lebih jauh lagi karena dampak negatifnya beberapa rumah tangga tidak jadi berobat dan terus menderita karena sakitnya. Menurut WHO, 2003, dinyatakan apabila suatu keluarga membelanjakan pendapatannya diluar makan dan minum lebih dari 40% dari total pengeluarannya, makan akan dikategorikan keluarga tersebut menjadi katastropik atau bangkrut akibat pengeluaran kesehatannya. Secara nominal, biaya kesehatan yang melampaui ambang batas tersebut akan mengurangi nilai nominal pendapatan keluarganya (Household Income), sehingga ada beberapa keluarga yang secara statistik akan berada pada situasi kemiskinan (dibawah ambang batas kemiskinan nasional ataupun internasional 1.08$ per hari)

Pemerataan dalam bidang pembiayaan kesehatan adalah salah satu bagian dari tujuan pokok dari sistem kesehatan. Keadilan dalam kontribusi pembiayaan dan perlindungan terhadap resiko keuangan berdasarkan dugaan bahwa sebaiknya rumah tangga dapat membayar bagian yang secara adil. Apa yang merupakan bagian yang adil tergantung pada perkiraan/dugaan normatif masyarakat bagaimana sistem kesehatan dapat membiayainya. Namun demikian disetiap negara, keadilan dalam kontribusi pembiayaan mencakup 2 aspek yang penting yaitu risk-polling diantara sehat dan sakit dan pembagian resiko (risk-sharing) antar kemakmuran atau tingkat pendapatan. Penggabungan resiko merupakan dasar pemikiran kontribusi untuk biaya kesehatan adalah perawatan ketika sakit. Jadi setiap orang yang sakit tidak ditimpa beban ganda karena sakit dan karena ongkos perawatan kesehatan. Sepanjang masa setiap orang menginginkan manfaat pengamanan keuangan dari penggabungan resiko ketika dia sakit. Serupa dengan berbagi resiko (risk-sharing) berhubungan dengan alasan /dasar pemikiran bahwa adil tidak berarti kontribusi yang dari semua, tanpa memperhatikan pendapatan atau kemakmuran(kekayaan), tetapi kontribusi menjadi lebih besar bagi mereka yang mempunyai sumber-sumber keuangan yang lebih. Dalam kenyataannya menanamkan dugaan-dugaan keadilan dalam pembiayaan merupakan satu langkah ke depan untuk mencegah pengeluaran yang catastrophic ketika salah satu anggota keluarga sakit. Konsepsi dasarnya seperti bagan terpapar sebagai berikut;

konsep-katastropiksumber: BankDunia, 2012

Gambar di atas menunjukkan bahwa pada rumah tangga kaya, walaupun pengeluaran kesehatan mencapai 20%, rumah tangga kaya ini masih memiliki pengeluaran non-kesehatan yang cukup untuk tetap berada di atas level garis kemiskinan. Namun sebaliknya, rumah tangga miskin hanya bisa tetap berada di atas level kemiskinan apabila rumah tangga ini tidak harus mengeluarkan biaya untuk kesehatan. Karena saat RT miskin melakukan pembayaran untuk kesehatan, level kekayaan mereka langsung jatuh ke bawah garis kemiskinan.

Sebagai catatan, rumah tangga miskin dan kaya diukur dengan menggunakan level pengeluaran kesehatan katastrofik yang sama (20%).

Saat pengeluaran kesehatan membuat sebuah rumah tangga menjadi miskin, inilah yang disebut sebagai dampak pemiskinan atau impoverishment impact.

Pembuat kebijakan kesehatan sudah lama memperhatikan secara khusus dengan perlindungan orang dari kemungkinan terganggu kesehatannya yang menyebabkan catastrophic dari pembayaran keuangan dan sesudahnya menyebabkan pemiskinan (impoverishment).

Dalam melakukan analisis equity untuk pembiayaan kesehatan, ada beberapa variabel dasar yang harus dipahami oleh pengambil keputusan dalam. Indikator berikut ini terkait dengan estimasi pembiayaan kesehatan oleh rumah tangga.

Pengeluaran Kesehatan Tunai Langsung (Out Of Pocket)

Pendanaan kesehatan secara langsung tunai (Out Of Pocket) menunjukkan berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memperoleh pelayanan kesehatan; mencakup biaya konsultasi dokter, pembelian obat, dan retribusi pelayanan kesehatan. Termasuk didalamnya adalah pembelanjaan ke pengobatan alternatif, dan/atau obat tradisional. Sedangkan pengeluaran untuk transportasi ke sarana kesehatan. dan nutrisi tidak termasuk ke dalam belanja kesehatan Rumah Tangga.

Indikator Garis Kemiskinan (poverty) dan pengeluaran biaya hidup rumah tangga.

Banyak pandangan terhadap kemiskinan. Namun tidak ada yang sempurna memberikan argumen-argumen yang dalam teori dan dilakukan dalam praktek secara mudah. Di sini menggunakan sistem dasar kebutuhan dasar seperti makan dan pakaian sebagai dasar garis kemiskinan untuk menghitung (estimasi) pembelanjaan rumah tangga.

Garis kemiskinan ini didefinisikan sebagai garis imajiner yang merupakan batas pengeluaran minimal yang dikeluarkan oleh suatu rumah tangga untuk hidup secara subsisten (hanya tercukupi kebutuhan pokok). Jika suatu keluarga mempunyai pendapatan dibawah angka kebutuhan pokok, bisa dikatakan keluarga tersebut berada di bawah garis kemiskinan.

Katastropik Pembiayaan Kesehatan (catastrophic impact of health care spending)

Katastropik pengeluaran kesehatan terjadi (occurs) ketika pembayaran kesehatan total dari rumah tangga sama atau melebihi (exceed) 40% dari kapasitas membayar atau pembelanjaan untuk sekedar hidup. Batas threshold 40% ini dapat memberi perubahan situasi khusus dari negara.

Variabel dari pengeluaran kesehatan yang menyebabkan catastrophic di susun sebagai variabel boneka (dummy) dengan nilai 1 memberi indikasi sebuah rumah tangga mengalami kejadian catasthrophic, dan 0 tanpa pengeluaran yang catastrophic

rumus1

rumus2

Indeks keadilan dalam kontribusi keuangan (FFC fairness in financial contribution)

Untuk memberikan perbandingan, distribusi dari kontribusi pembiayaan dari RT dapat di di ringkas menggunakan indeks yang di sebut FFC. Indeks ini di desain secara berat (heavily) dengan bobot dari rumah tangga untuk yang memiliki pembelanjaan yang sangat besar dari bagian mereka melebihi pendapatan efektif untuk sekedar hidup untuk kesehatan. Indeks ini menggambarkan ketidaksamaan dalam kontribusi keuangan RT dalam sistem kesehatan, tetapi juga gambaran keterangan yang tampak dari catastrophic pengeluaran kesehatan rumah tangga.

 

Penugasan

  1. Katastropik akibat pembiayaan kesehatan, apakah hal ini bisa terjadi didaerah bapak/ibu, bagaimana mengidentifikasi masalah ini dan bagaimana solusi kebijakannya?
  2. Bagaimana analisis bapak dan ibu dalam konteks equity pembiayaan kesehatan di Indonesia, hubungan antara system jaminan kesehatan yang saat ini ada dengan program penurunan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah.
  3. Apakah pembiayaan yang ada saat ini relative bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat untuk tidak jatuh miskin?

    Tugas dikirimkan ke Pengelola Pelatihan pada email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 


 


Bahan Bacaan Utama

  1. O’Donnell, Van Dorslaer, et.al, 2006, Effect of Payments for Health Care on Poverty; Estimates In 11 Countries, The Lancet.
  2. O’Donnell, Van Dorslaer, et.al, 2007, Catastrophic Payment For Health Care in Asia Pacific, Journal of Health Economics.

 

Bahan Bacaan Tambahan

  1. WorldBank, Analyzing Health Equity Using Household Survey Data
  2. WorldBank, Attacking Inequality in the Health Sector
  3. WorldBank, Health Equity and Financial Protection
  4. Ke Xua, É., Evansa, D. B., Kadamaa, P., Nabyongab, J., Ogwal, P. O., Nabukhonzo, P., et al. (2006). Understanding the impact of eliminating user fees: Utilization and catastrophic health expenditures in Uganda. Social Science & Medicine, 62, 866-876.
  5. Xu, K., Evans, D. B., Kawabata, K., Zeramdini, R., Klavus, J., & Murray, C. J. L. (2003). Household catastrophic health expenditure: a multicountry analysis. Lancet, 362(9378), 111-116.