Effect of local health care financing reforms in Indonesia
Robert Sparrow, ANU, Canberra
Pemaparan selanjutnya merupakan hasil penelitian di Indonesia mengenai pengaruh kebijakan daerah pada perubahan sistem pembiayaan kesehatan. Penelitian ini dilakukan oleh Robert Sparrow bekerja sama dengan SMERU Indonesia. Konteks kebijakan yang diperlihatkan bahwa jaminan sosial nasional terutama ditujukan bagi sektor formal dan sektor informal untuk kelompok miskin dan yang disubsidi.
Kebijakan desentralisasi tahun 2001 memberikan perubahan pada pembiayaan publik dengan mentransfer pendanaan publik ke daerah termasuk sektor kesehatan. Sehingga daerah bisa menggunakan dana tersebut untuk sektor kesehatan yang lebih luas. Akibatnya muncullah Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dimana bisa jadi ditujukan untuk melengkapi skema asuransi kesehatan nasional atau politisasi ekonomi tingkat daerah. Perubahan desentralisasi menunjukkan pembiayaan sektor kesehatan yang terus meningkat tajam. Namun meningkatnya pembiayaan kesehatan belum bisa mengalahkan pengeluaran kesehatan dari diri individu (OOP).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak adanya Jamkesda pada akses pelayanan kesehatan dan perlindungan keuangan serta mengevaluasi aspek desain Jamkesda yang efektif dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan perlindungan keuangan. Kesimpulan yang diperoleh bahwa Jamkesda meningkatkan kunjungan rawat jalan terutama bagi masyarakat yang hampir miskin, namun tidak berdampak pada kunjungan individu dan OOP. Hasil penelitian juga menunjukkan banyak sekali variasi Jamkesda dalam manajemen, kontrak provider dan paket manfaat bagi peserta. Skema keuangan di kelola secara mandiri diluar skema anggaran pemerintah daerah. Namun Jamkesda perlu berhari-hati terhadap aturan daerah dalam mencapai UHC.