“MDGs, Development, and Global Health-Beyond 2015”
Prof. Anthony B. Zwi
Faculty of Art and Social Sciences
The University of New South Wales
25 Juni 2013
Tren dan perkembangan terkini seputar MDGs
Pada awal presentasinya, Prof. Anthony memaparkan beberapa isu terkait Millenium Development Goals (MDGs) yang sedang hangat dibicarakan baru-baru ini.
Beberapa isu terkait MDGs tersebut antara lain:
- Biaya layanan kesehatan
- Populasi lanjut usia yang bertambah besar
- Pola penyakit yang berkembang saat ini
- Peningkatan prevalensi penyakit kronis dan gangguan mental
- Mulai meningkatnya pemahaman seputar determinan sosial masalah kesehatan terutama inequality (namun baru disertai aksi yang terbatas).
- Peran sektor swasta dalam sistem kesehatan
- Kemitraan sektor swasta dengan pemerintah dan masyarakat
- Penajaman peran pemerintah secara spesifik dalam sistem kesehatan
- Upaya untuk meningkatkan peran filantropis dari sektor swasta atau pribadi
- Perspektif untuk memandang masalah terkait kesehatan satu per satu
- Berkurangnya peran WHO yang diiringi dengan meningkatnya peran Bank Dunia dan lembaga lainnya.
Demi mempermudah pembahasan, Prof. Anthony memaparkan kembali uraian pembentukan MDGs. MDGs merupakan kesepakatan internasional yang dihasilkan dari pertemuan Millenium Summit 2000. MDGs ditandatangani oleh perwakilan yang berasal lebih dari 200 negara di seluruh dunia. Saat ini MDGs telah dievaluasi kembali oleh berbagai pihak dengan tujuan penyusunan tujuan pembangunan dunia ke depan.
Hal yang dapat dipelajari dari MDGs yang masih berlangsung
Tiga poin penting yang dapat dipelajari dari MDGs yang masih berlangsung antara lain: terdapat kemungkinan untuk menyepakati tujuan pembangunan global ke depan, permasalahan kesehatan sangat diperhatikan dan dinilai penting, serta bantuan yang diberikan dapat difokuskan pada koordinasi dan penentuan prioritas.
Secara spesifik, beberapa isu yang menjadi fokus perhatian diantaranya :
- Terbatasnya perhatian pada proses dan konteks yang ada
- Beberapa poin MDGs kurang sensitif terhadap kebutuhan dan prioritas yang dimiliki masing-masing negara
- Masalah distribusi sering kali menjadi faktor yang menyertai
- Kurangnya koordinasi antar sektor sebagai hasil dari belum adanya pengakuan untuk “berbagi agenda” di antara sektor-sektor terkait
- Masih sedikitnya perhatian terhadap hak asasi manusia
- Belum adanya fokus yang nyata pada aspek keberlangsungan
- Masalah terkait institusi dan struktur institusi tersebut
Fitur apa yang diharapkan tercakup dalam MDGs yang akan datang?
Aspek kontekstual dan keberlangsungan (sustainability) menjadi pokok bahasan yang penting dalam penyusunan tujuan pembangunan kesehatan ke depan. Pembagian peran antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta diharapkan dapat menjadi salah satu poin yang dapat dibahas lebih lanjut sebagai penguatan sistem kesehatan. Koordinasi dan penentuan prioritas masalah kesehatan antar negara dapat meningkatkan sensitivitas tujuan pembangunan terhadap kebutuhan yang dimiliki masing-masing negara.
Diskusi
Salah satu isu penting yang mendapat perhatian besat dari peserta mengenai efek dari perdagangan bebas terhadap MDGs. Prof. Anthony menjelaskan bahwa perdagangan bebas kemungkinan dapat menciptakan inequity. Beberapa negara dapat menanggulangi hal ini dan memanfaatkan kesempatan perdagangan bebas untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya, namun beberapa negara lain justru semakin mengalami social injustice dan inequity. Berdasarkan analisis Prof. Anthony, market atau pasar lebih baik tidak diletakkan dalam posisi dominan. Kerja sama dengan masyarakat, pemerintah dan sektor swasta lebih perlu ditekankan untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama inilah yang nantinya akan berperan dalam mengimbangi kondisi pasar yang cenderung sulit diprediksi.