SEMINAR PANEL

Personalized Medicine, Orphan Disease Drugs
and the Future of Health Economics

Selasa 9 Juli, 2.00 – 3.15 pm
Bayside Terrace


Diskusi panel dibuka dengan pengantar dari Michel Drummond, Professor of Economics dari University of York.

capsulDiskusi ini membahas tentang perkembangan menarik dalam obat. Majalah Forbes memperkirakan akan ada obat seharga jutaan dolar setahun di pasar. Isu mengerucut tentang biaya dari Orphan Drugs dan perkembangan kedokteran personal memberikan alarm untuk anggaran kesehatan di dunia.

Ada banyak pertanyaan yang akan dibahas misal: apakah ada justifikasi untuk standar pengembangan Orphan Drugs; Apakah ditujukan hanya untuk special case? Bagaimana dengan beban asuransi untuk membayarnya? Apakah penyakit biasa seperti asma dapat secara sah dibagi lagi menjadi berbagai tingkat lain sehingga dapat disebut Orphan Drug? Apakah bisa personalized medicine menjadi orphan drug juga.

Catatan tentang apa yang disebut sebagai Orphan Drugs dan Personalized Medicine

What are orphan drugs?

An orphan drug is defined as a medicine, vaccine or in vivo diagnostic agent that is: intended to treat, prevent or diagnose a rare disease; ornot commercially viable to supply to treat, prevent or diagnose another disease or condition. Medicines need to be designated as orphan drugs by the TGA before an application to register an orphan drug on the Australian Register of Therapeutic Goods (ARTG) will be accepted

 

 

   What is Personalized Medicine?

As defined by the President's Council on Advisors on Science and Technology, "Personalized Medicine" refers to the tailoring of medical treatment to the individual characteristics of each patient...to classify individuals into subpopulations that differ in their susceptibility to a particular disease or their response to a specific treatment. Preventative or therapeutic interventions can then be concentrated on those who will benefit, sparing expense and side effects for those who will not.

Lihat lebih lanjut dapat membaca mengenai Personalized Medicine di  http://www.personalizedmedicinecoalition.org 

Isu-isu ini dibahas oleh tiga pakar yaitu:

  1. Lou Garrison, Professor, School of Pharmacy, University of Washington: Seattle.
  2. Larry LyndAssociate Director of the Collaboration for Outcomes Research and Evaluation (CORE), University of British Columbia, Canada.
  3. Adrian Towse, Director, Office of Health Economics, United Kingdom

Lou Garrison menyatakan berdasarkan pengalaman termasuk bekerja di Roche, isu mengenai personal medicine dimulai misalnya dari genom, dan adanya berbagai tes dan solusi medik. Saat ini kita hitung mungkin sekitar 20 personalized product. Memang banyak hambatan dari perspektif Scientific, regulatory, reimburstment, dan evidence. Yang paling sulit adalah re-imburstment policy. Produk-produk ini tidak masuk ke pipeline massal. Hanya dipakai sedikit. Harga yang ditetapkan adalah diatas cost... bukan pada value atau nilainya. Pertanyaan yang paling penting adalah bagaimana resimburstment policy.

Larry Lind mendukung pernyataan Garrison. Pertanyaannya apakah Orphan drug akan dire-imburst atau tidak. Jika hanya menggunakan value orphan drug dengan standar yang sama dengan obat lain maka pasti hasilnya adalah tidak akan direimburst. Pertanyaan lebih lanjut mengenai obat Orphan yang mahal, apakah penghitungan harganya benar? Di Canada, ditunjukkan yang penting adalah willingness to pay.. Jadi mari kita bayar saja. Mengapa? Karena jumlah totalnya tidak banyak... Jadi dalam orphan drug perlu ada paradigma yang berbeda. Pertanyaannya sekali lagi apakah harganya benar. Apakah pricingnya jelas? Pendekatannya adalah bagaimana agar murah. Namun, jika terlalu banyak obat di pipeline akan menjadi berat nantinya di segi pembayar.

Adrian Towse: Yang dikawatirkan adalah adanya over investment. Bagaimana hasilnya. Saya lebih suka menyebut sebagai stratified medicine untuk personalized medicine.. Penyakit-penyakit yang ada akan bisa terfragmentasi misal karena genetika. Ada kemungkinan obat akan menjadi banyak sekali. Kita harus lebih hati-hati. kita tidak tahu apakah masyarakat mampu membiayai berapa. Ini dapat menimbulkan kekacauan di peroduksi.

Dalam diskusi dengan para peserta memang terlihat bahwa isu Orphan Drug dan Personalized Medicine khas berada di negara maju yang sistem pembayarannya cukup besar. Disamping itu ada factor kekuatan penekan yang mendorong semakin banyaknya Orphan Drug. Dalam konteks negara sedang berkembang, Prof. Hasbullah Thabrany dari UI menyatakan bahwa harga Orphan Drug tidak akan terjangkau oleh negara-negara sedang berkembang. Terlalu mahal untuk dibayar oleh pihak asuransi kesehatan atau negara.


Pelapor: Laksono Trisnantoro


 backKembali ke struktur kongres

Reportase lainnya

the-8th-indonesian-health-economist-association-inahea-biennial-scientific-meeting-bsm-2023The 8th Indonesian Health Economist Association (InaHEA) Biennial Scientific Meeting (BSM) 2023 25-27 Oktober 2023 InaHEA BSM kembali diadakan untuk...
gandeng-ugm-dinas-kesehatan-dan-keluarga-berencana-kabupaten-sampang-adakan-pendampingan-tata-kelola-program-kesehatan-di-kabupaten-sampang Kamis, 6 April 2023, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang bersama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM...
diseminasi-buku-petunjuk-pelaksanaan-layanan-hiv-aids-dan-infeksi-menular-seksual-ims-dalam-skema-jknReportase Diseminasi Buku Petunjuk Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) dalam Skema JKN 22 Desember 2022 dr. Tri Juni...