Session Title: Value For Money (Vfm)
In Women's And Children's Health
Time: Monday 8:30 a.m.- 9:45 a.m.
Room Bayside 106
PEMBICARA:
- Elisa Rothenbuhler (Title: Improving the Efficiency of Maternal and Child Health Services Delivery through Results-Based Financing)
- Annette Bongiovanni (What does it take to get results? Measuring the impact of a Performance Based Financing Intervention on Maternal and Child Health Services in the Democratic Republic of Congo)
- Veronica vargas (Coverage of Maternal Services in Emerging Financial Schemes)
Topik: Value for money di dalam kesehatan ibu dan anak
- : Randall P. Ellis (Boston University)
Organizer : Veronica vargas (Uiversidad Alberto Hurtado)
Pendahuluan:
Tujuan dari Millenium Development Goals (MDG's) ke-4 dan 5 untuk menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu dan kesehatan reproduksi melalui: a) menurunkan rasio kematian ibu sebesar 75% dan b) mencapai akses universal untuk perawatan kesehatan reproduksi tahun pada 2015. Estimasi saat ini diperoleh bahwa, meski terdapat peningkatan ketersediaan sumber-sumber yang berasal dari perkembangan rekanan, hanya 23 negara di luar 181 yang sepeertinya menurunkan kematian maternal 75% dari 1990 sampai 2015. Kenyataannya, MDGs 4 dan 5 tidak menurun untuk mencapai target di tahun 2015, khususnya di Sub-Saharan Afrika. Nilai uang (pembiayaan) bagi intervensi-intervensi kesehatan ibu dan anak perlu ditingkatkan secara dramatis.
Sesi ini mencakup 4 studi. Studi menagani hasil dan analisis dari proyek-proyek yang didukung oleh bantuan bilateral dan multilateral: The World Bank, Department of International Development (DFID), Norwegian Agency for Development Coorperation (NORAD), and United States Agency for International Development (USAID). Studi-studi ini membuktikan peningkatan dari Value for Money (VfM) dari program-program repoduksi dan anak serta nutrisi.
Presentasi pertama mendiskusikan program Health Results Innovation Trust Fund (HRITF) di 27 negara. Bukti awal menunjukkan semakin besarnya pertanggungjawaban bagi hasil-hasil yang dicapai dan peningkatan efisiensi dari pelayanan melewati tahap-tahap perawatan. Presentasi kedua menjabarkan metodologi untuk mendesain sebuah studi eksperimental bagi pengukuran dari hasil MNCH dan keterbatasan di tempat konflik. Fokus ketiga adalah pada cost-effectiveness dari pengintegrasian inisiatif perbedaan nutrisi di dalam program kesehatan ibu dan anak. Presentasi terakhir adalah hasil awal dari analisis cross-country dari skema finansial dan diskusi bagaimana perlindungan pelayanan MNCH dapat ditingkatkan melalui opsi-opsi yang sederhana.
SESI 1. RESULTS-BASED FINANCING FOR HEALTH
Pendahuluan: Result-Based Fnancing (RBF) adalah instrumen yang berhubungan dengan pembiayaan sebelum menentukan hasil-hasil, dengan membuat verifikasi pembayaran yang disetujui pada pasien yang benar-benar dilayani/mendapatkan pelayanan kesehatan. RBF membantu meningkatkan kinerja dari sisi supply and demands dari sistem yang berjuang mencapai Universal Health Coverage. Kan setelah diferivikasi.
Program pembiayaan RBF dibut berdasarkan atas kuantitas dan kualitas dari pelayanan kesehatan yang diberikan. Langkah-langkah dari RBF, antara lain: 1) mendefinisikan paket pelayanan , 2) pembayaran untuk kuantitas dan kualitas, 3) verifikasi, dan 4) penggunaan dana berdasarkan biaya operasional fasilitas kesehatan, bonus bagi pekerja kesehatan sesuai kriteria yang ditentukan, dan simpanan.
RBF diujicobakan di Afrika dengan asumsi bahwa RBF dapat memperkuat fungsi inti dari sistem kesehatan, meningkatkan efisiensi dan akuntabiliti dari sistem kesehatan. Proyek ini dilakukan di 3 negara (Sierra leone, Burundi, dan Rwanda) dengan program-program global dan 14 negara dengan proyek yang sedang berlangsung (Benin, Zimbabwe, Zambia, Burkina Faso, CAR, DRC, Congo, Kenya, Tanzania, Nigeria, Chad, Cameroon, Malawi, Mozambique.
Seluruh program dihubungkan berdasarkan evaluasi impact RBF di Afrika tahun 2013. RBF adalah kunci memperkuat fungsi-fungsi sistem kesehatan, melalui: 1) akuntabilitas, 2) efisiensi, 3) equity. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga terlatih, peningkatan jumlah persalianan pada tingkat perawatan dasar. Selanjutnya, terlihat peningkatan kualitas pelayanan kesehtan yang semakin tajam dan bervariasi pada tiap provinsi di Burundi.
Hasil: program RBF meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pelayanan keehatan ibu dan anak, dan peningkatan kualitas serta kuantitas pelayanan bisa terjadi beriringan. Pemberian insentif bagi petugas kesehatan memiliki peran penting dan hubungan yang signifikan pada berat badan anak berusia 0-23 bulan dan tinggi menurut umur pada anak berusia 24-29 bulan.
SESI 2: What does it take to get results? Measuring the impact of a Performance Based Financing Intervention on Maternal and Child Health Services in the Democratic Republic of Congo
Pendahuluan:International Business and Technical Consultants, Incorporated (IBTCI) telah dikontrak/disewa oleh USAID untuk mengukur impak dari pilot study intervensi-intervensi Performance Based Financing (PBF) untuk diimplementasikan oleh Management Sciences for Health (MSH) pada 4 provinsi di Republik Demokratik Kongo. Implementasi diarahkan pada the Centre de Communication et d'Education pour la Santé et le Développement.
Metode: Evaluasi pada data awal difokuskan pada engukuran akses untuk dan utilisasi dari perawatan kesehatan ibu dan anak menggunaan desain pre/post intervensi. Akan menilai perbedaan yang ditemukan di dalam daerah yang ditentukan di amna provider kesehatan dan supervisor mereka di Kementerian Kesehatan Masyarakat akan menerima pembiayaan tunai bagi pencapaian target kinerja. Tiga survey telah dilakukan: fasilitas, client exit intrview, dan rumah tangga. Studi cross-sectional ini, diseleksi satu perbedaan wilayah yang ditentukan untuk setiap dari MSH's delapan intervensi kesehatan. Membandingkan wilayah/daerah yang telah ditentukan dengan membagi gambaran perbatasan geograpis dengan intervensi seleksi secara random setelah mengeluarkan wilayah yang telah: memperoleh intervensi PBF sebelumnya, 2) isu-isu keamanan yang dikenal, dan atau 3) tidak ada akses fisik berdasarkan daratan. Survei rumah tangga akan mengukur kebutuhan dari pelayanan kesehatan berdasarkan kepuasan klien dan persepsi mengenai kualitas pelayanan. Untuk menunjukkan impak dari indikator-indikator kesehatan maternal, besar sampel adalah 3,616 responden rumah tangga dibutuhkan untuk melihat perbedaan antara sedikitnya 10% perbedaan dengan power 80% dan 95% tingkat kepercayaan. Suplai dari pelayanan kesehatan dikaji melalui Survei fasilitas. Pusat kesehatan dipilih berdasarkan metodologi Lot Quality Assurance Sampling dengan tingkat presisi 92% dan tingkat kepercayaan 95%. Penghitungan besar sampel menggunakan ukuran probabilitas proporsi populasi . 200 pusat kesehatan dipilih menggunakan sistematik random sampling (109 pusat kesehatan sebagi kelompok intervensi dan 91 sebagai pembanding); 16 rumah sakit rujukan dipilih di dalam 1 zona.
Hasil: masing-masing teknik pengumpulan data memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri.
SESI 3 : Coverage of Maternal Services in Emerging Financial Schemes
Presenter: Veronica Vargas (University Alberto Hurtado. Economics)
Latar belakang: Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu, neonatal, dan anak seprti perawatan pre dan post natal, pertolongan persalianan dan kegawatdaruratan obstetri, meningkatkan perlindungan pembiayaan bagi orang miskn adalah hal mendasar. Terdapat perbedaan model pembiayaan bagi pelayanan kesehatan; sistem pajak, asuaransi kesehatan sosial, asuransi kesehatan masyarakat, sistem prabayar atau tabungan dan gabungan keduanya. Kenyataannya, pada berbagai negara dengan pendapatan rendah atau menengah, karakteristik pembiayaan perawatan kesehatan melalui peningkatan pembiayaan out-of pocket. Untuk negara-negara ini, dibutuhkan rancangan yang inovatif; asuransi kesehatan publik dan masyarakat, dan skema prabayar dan tabungan dapat mencegah pengeluaran biaya langsung oleh pasien serta meningkatkan utilisasi dari pelayanan kesehatan MNCH. Pengumpulan asuransi kesehatan yang beresiko,dan cross-subsidi (pembiayaan silang). Perbedaan pembiayaan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) asuransi kesehatan bgi ibu hamil di fasilitas kesehatan dasar, 2) asuransi kesehatan bagi ibu di rumah sakit, dan 3) asuransi kesehatan yang mencakup pelayanan kesehatan sampai rujukan di rumah sakit/kegawatdaruratan.
Hasil: seluruh asuransi atau program pembiayaan berkorelasi dengan pelayanan kesehatan maternal. Pooling dan asuansi sebagai cara yang paling tepat untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak pada seluruh level pelayanan. Selain itu, frekuensi dan waktu pembayaran sebagai faktor penting dalam cakupan pelayanan kesehatan. Masalah yang perlu perhatan elbih lanjut adalah dengan jumlah cakupan yang tinggi namun pembiayaannya sangat rendah.
Relevansi Untuk Indonesia:
Seperti disinggung dalam presentasi diatas, Indonesia juga perlu upaya berkesinambungan, pembuat kebijakan harus memiliki berbagai kesempatan untuk melangkah maju dengan melakukan dialog seputar pembiayaan kesehatan pada sektor yang lebih luas tidak hanya dalam satu kementrian saja tetapi juga dengan stakeholder lainnya. Langkah selanjutnya untuk menjaga kelangsungan program ini adalah melalui upaya: 1) keberlangsungan pembiayaan, 2) integrasi menuju sistem pemerintahan yang baik, dan 3) harmonisasi penggunaan dana donor. Bukan hanya uang yang mempengaruhi motivasi, perlu reformasi sistem kesehatan (perubahan individual dan perilaku organisasi), meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan, distribusi petugas merata
Penulis: Yuni Komang Rahyani