07 October 2013
JLN experience with health coverage extention
Annete Martin, R4D and Joint Learning Network
Lembaga Jaringan pembelajaran Annete Martin memaparkan pengalamannya tentang cakupan kesehatan dibeberapa negara yang menjadi jaringannya. JLN sebenarnya hanya berbagi pengetahuan yang fokusnya pada bagaimana implementasi UHC. JLN membawa secara bersama-sama praktisi dan pengambil kebijakan dari negara-negara dengan tujuan berbagi kebijakan yang diimplementasikan, inovasi yang dilakukan. JLN ini bekerja untuk kolaborasi antar prkatisi, fokus pada menciptakan teknis dan solusi yang mungkin untuk implementasi UHC dan menciptakan kembali dan membuat hal yang sama untuk pemecahan kesalahanyang sama. Atas respon permintaan negara-negara, JLN membentuk 4 hal tknis pada topik seperti pembayaran provider, informasi teknologi, cakupan pembiayaan, kualitas layanan dan terakhir mengenai pelayanan dasar di puskesmas. Pendanaan cakupan kesehatan untuk mencapai universal dalah satu tantangan di negara-negara anggota jaringan JLN. Formulasi kebijakan, implementasinya dan monitoring dan evaluasinya selalu menajdi bahasan diskusi jejaring anggota JLN. Komponen yang mempengaruhi cakupan populasi dan poin-poin yang didapat dan dibutuhkan menjadi bahan diskusi selanjutnya dan anggota jejaring di harapkan dapat belajar dari negara lain untuk langkah-langkah ke depan atas program yang dijalankan. Dalam JLN yang ditekankan bagaimana cakupan pembiayaan mempunyai kerangka kerja untuk mencapai cakupan populasi yang diinginkan dan cakupannya terus berkembang.
Strategi yang diusulkan adalah mencakup kelompok yang kurang beruntung. Strategi kedua yaitu mencakup sektor informal. Strategi ketiga adalah mencakup pemerataan atau equitable layanan kesehatan. Secara sederhana sebenarnya strategi tersebut diimplementasikan dalam formulasi kebijakan dengan intervensi yang dikembangkan dimulai dari berapa targetnya dan yang bergabung atau yang mendaftar berapa? Kemudian intervensi lain yang dimungkin pelaksanaannya adalah monitoring dan evaluasi. Dicontohkan di Indonesia, Indonesia merupakan negara pertama yang mengadopsi prototipe dashboard waktu seperti Daily Activity Monitoring System (DAMS). Hal ini akan mengintegrasikan cakupan indikator yang lebih luas kedalam sebuah sistem informasi dan mennyatukan sistem PT Askes dan Jamkesmas dalam satu skema.
Akhirnya JLN memperkenalkan inisiatif baru mengenai cakupan pelayanan yang lebih luas fokus pada perluasan akses untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas.