07 October 2013
What Is key extending coverage and ensuring its impact
on access and financial protection?
Joe Kutzin, WHO
Joe Kutzin dari WHO membuka panel diskusi melalui presentasinya yang menunjukkan pengalaman dari beberapa hal sebelumnya mengungkapkan pembiayaan kesehatan dari dua dimensi teori dan praktis di lapangan. Serta memberikan catatan bahwa tidak ada negara yang mendapatkan UHC dengan konsep pembayaran sukarela. Karena selalu ada yang tidak berkontribusi secara langsung. Semua negara yang mencakup semua populasinya berhubungan dengan anggaran pendapatannya. Besarnya sektor informal membutuhkan kebutuhan yang lebih besar sehingga menggunakan pendapatannya secara umum dan dibutuhkan inovasi dalam penggunaan aliran keuangannya. Dan anda mungkin tidak dapat mendanai semuanya untuk UHC. Karena hal ini membutuhkan manajemen sumber daya yang efisien dari dimulainya program tersebut.
Ditunjukkan pula bagaimana beberapa negara mendanai progam tersebut dan berapa persen rata-rata negara membiayai program dari total anggaranya, rata-rata kurang dari 3,9%. Jika dihitung-hitung dengan akuntansi pada pembiayaan kesehatan akan memunculkan rumus perhitungan yang rumit. Sehingga muncul anggapan untuk sektor publik relatif lebih kecil dengan pajak yang lebih rendah, ini ditawarkan sebagai keputusan atau pilihan. Umumnya di negara Asia pemerintah memberikan prioritas yang rendah untuk sektor kesehatan (dilihat dari pembayaran sukarelanya).
Isu-isu yang pantas diangkat adalah rendahnya pembiayaan sektor publik di kesehatan dengan produktivitas pajak yang rendah dan prioritas kesehatan yang rendah. Kemudian fokus pada bagaimana sektor informal berkontribusi dan prioritisasi yang lebih besar, pembiayaan sektor swasta.Di akhir pemaparannya ditunjukkan untuk mencapai kesuksesasn program harus melihat konteks lain seperti kekuatan, subsidi anggaran, UHC dengan melibatkan pemerintah daerah. Kontribusi manfaat yang diberikan, sumber pendanaan yang lain, akuntabilitas untuk hasil dan efisiensi serta perhatian terhadap pemerintah daerah sebagai partner.