Kasus Program Sanitasi Subsidi: Agar Masyarakat Tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABs)

Intervensi tanpa subsidi dapat berdampak negatif pada rumah tangga yang lebih rentan (miskin dan tidak mampu). Mereka (keluarga miskin dan tidak mampu) mungkin lebih mungkin untuk kembali buang air besar sembarangan karena toilet berkualitas rendah yang bisa mereka beli (sediakan) (twitter cit WB, 2022).

Pernyataan dari kolom twiter dari artikel di website World Bank mengingatkan kita pada program - program masyarakat yang dikelola pemerintah melalui dinas - dinas di daerah. Program sanitasi sebutan yang sering kita dengar dan menjadi rutinitas program tahunan dan mengandalkan kepingan anggaran pemerintah. Cenderung keberhasilan program sanitasi setiap tahun menunjukkan arah positif namun lambat pertumbuhannya. Ketersediaan dana program pemerintah dan dana rumah tangga untuk mendukung sanitasi sangat terbatas. Keberhasilan program saanitasi ini ternyata tidak hanya mengandalkan intervensi rutinitas program dari pemerintah, namun juga program subsidi yang cerdas dan tepat sasarĂ¡n. Laporan Bank Dunia 2019, Doing More With Less - Smarter Subsidies for Water Supply and Sanitation, menunjukkan bahwa subsidi dapat menjadi alat yang kuat dan progresif dalam memberikan layanan sanitasi kepada masyarakat miskin. Kecenderungannya beberapa program subsidi yang rancangannya buruk kemudian diberhentikan, harusnya ini tidak boleh terjadi. Untuk lebih memahami bagaimana subsidi sanitasi bisa berjalan baik dan tepat sasaran

SELENGKAPNYA

pendaftaran-alert

regulasi-jkn copy

arsip-pjj-equity

Dana-Dana Kesehatan

pemerintah

swasta-masy

jamkes

*silahkan klik menu diatas

Policy Paper

Link Terkait

jamsosidthe-lancet