PKMK – Perkembangan tren penuaan di China mulai mengkhawatirkan dan menarik perhatian dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, Skema Medis Kooperatif Baru (NCMS) diberlakukan oleh Pemerintah Pusat di China sejak tahun 2003 untuk mengendalikan ketimpangan kesehatan sebagai dampak dari infrastruktur yang tidak memadai dan kemiskinan. Lansia di pedesaan adalah penerima utama manfaat dari kebijakan skema ini.
Studi yang didukung data dari Chinese Longitudinal Health Longevity Survey (CLHLS) tahun 2005 dan 2008 bertujuan untuk meneliti efek NCMS terhadap tiga domain kesehatan lansia di pedesaan. Variabel dependen menunjukkan bahwa lansia memiliki kesehatan umum yang buruk tetapi kesehatan psikologisnya baik. Selain itu, lansia yang terlibat banyak kegiatan di luar ruangan terlihat lebih dapat mengurus diri sendiri. Dampak NCMS selama tiga tahun juga menunjukkan fungsi fisik memburuk sedangkan kesehatan umum dan kesehatan psikologisnya membaik.
Pada umumnya hasil studi membuktikan bahwa NCMS dapat meningkatkan kualitas dan kesehatan lansia pedesaan. Efek NCMS dalam mengentaskan kecemasan dan kesepian yang dirasakan oleh lansia pun signifikan sehingga partisipasi peserta lansia menunjukkan frekuensi lebih tinggi dari kegiatan di luar ruangan. Studi yang dilakukan di China ini pun dapat diadopsi oleh Indonesia sehingga monitoring dan evaluasi Jaminan Kesehatan Nasional juga melihat dampak JKN terhadap penerima utama manfaat. Untuk mempelajari selengkapnya dapat mengakses link berikut