Inefficiency di bidang kesehatan masih menjadi tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara. Sebagian besar pengeluaran dan aktivitas kesehatan terbuang sia-sia tanpa diimbangi dengan peningkatan mutu layanan. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam mengurangi pengeluaran biaya kesehatan yang boros agar sustainibilitas suatu program tetap berjalan. Dalam Buku Trackling Wasteful Spending on Health menjelaskan bahwa pembuat kebijakan dapat melakukan penganggaran yang lebih cerdas dalam meminimalisir biaya kesehatan yang tidak perlu sekaligus meningkatkan mutu pelayanan. Beberapa strategi efisiensi pelayanan kesehatan yang dijelaskan seperti mengurangi operasi dan prosedur klinis yang tidak perlu, mendorong penggunaan obat generik, dan memaksimalkan fungsi layanan primer dan mencegah dan menangani potensi fraud, abuse, dan korupsi di sektor kesehatan sehingga mengurangi biaya kesehatan yang semakin membengkak. Seperti dalam pertemuan Annual UHC Financing Forum (AUHCFF) 2017 yang kedua, dipaparkan bahwa sekitar 20-40% dari biaya kesehatan digunakan untuk pengeluaran yang sia-sia, seperti kualitas obat yang rendah, medical error, pengadaan peralatan yang tidak berbasis kebutuhan, fraud, korupsi, dll. Sehingga diperlukan pendekatan sistematis untuk identifikasi terlebih dahulu mengenai kegiatan yang tidak efektif dan boros, penyebab dan aktor terlibat, serta menyediakan katalog tindakan pencegahan dan penanganan seperti dalam buku dan materi berikut.