TOR
Pelatihan Tatap Muka Pelatihan Jarak Jauh Equity Kesehatan
“Penggunaan Data Survey Sebagai Dasar/Bukti
bagi Penulisan Artikel Ilmiah Kebijakan Kesehatan
Yang Berbasis Health Equity”
Pendahuluan
Situasi sistem kesehatan di Indonesia saat ini masih mempunyai berbagai tantangan berat. Ada masalah pemerataan pelayanan kesehatan, perencanaan kesehatan yang tidak tepat sasaran, pelaksanaan yang terdesak waktu, belum baiknya kesinambungan dan integrasi antar program kesehatan. Secara geografis masih terdapat ketimpangan antar regional dalam pelayanan kesehatan. Sebagai catatan, di tahun 2014 program BPJS akan berjalan dengan asumsi sudah terjadi pemerataan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, kecenderungan regionalisasi dan desentralisasi system kesehatan semakin meningkat. Berbagai peraturan baru mengatur kebijakan regionalisasi dan desentralisasi. Konsekuensinya, kebijakan di pusat dan daerah harus sambung, tidak boleh terfragmentasi.
Di sisi pengambilan kebijakan, masih ada kekurangan pemahaman mengenai kebutuhan penelitian yang dapat meningkatkan efektivitas pengambilan kebijakan. Dalam dekade 2000an ini berbagai kebijakan nasional dan regional tentang kesehatan terlihat ditetapkan tanpa masukan dari hasil penelitian. Bagaimana hasilnya? Kebijakan kesehatan sulit dinilai sebagai efektif, dan evaluasi kebijakan pun belum banyak dilakukan. Sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan; apakah memang tidak diperlukan penelitian kebijakan?
Pertanyaan ini menarik karena masalahnya adalah belum tersedianya peneliti tentang kebijakan kesehatan di nasional dan regional/daerah dalam jumlah yang cukup. Saat ini peneliti kebijakan masih langka. Pusat-pusat penelitian kebijakan kesehatan masih terbatas, dan terutama berada di kota-kota besar di Jawa.
Dengan minimnya tenaga peneliti kebijakan, terjadi suatu situasi dimana tidak ada dorongan untuk melakukan penelitian kebijakan. Celakanya di sisi pengambil kebijakan, masih ada pendapat yang menganggap tidak perlu adanya penelitian kebijakan yang independen. Sejarah mencatat bahwa beberapa kebijakan besar (contoh Askeskin, penurunan angka kematian ibu dan bayi, penggunaan pathways), dilakukan tanpa didahului, dimonitor pelaksanaannya, dan dievaluasi oleh penelitian yang independen. Akibatnya efektivitas kebijakan menjadi buruk dan sulit dinilai.
Dalam suasana ini, dapat dipahami bahwa saat ini terjadi kekurangan peneliti dalam kebijakan kesehatan. Kekurangan ini diperburuk dengan kenyataan bahwa penelitian kebijakan merupakan bentuk penelitian multi disiplin yang belum terbiasa dilakukan oleh peneliti di bidang kesehatan. Banyak ilmu dan konsep yang berasal dari ilmu – ilmu sosial dan politik, serta ekonomi. Fakta lain adalah bahwa dana untuk penelitian kebijakan menjadi tidak terperhatikan. Resultan dari berbagai hal tersebut berakibat burukya itu metode penelitian kebijakan dalam system kesehatan menjadi tidak terperhatikan.
Akan tetapi pada beberapa tahun belakangan ini, WHO dalam kelompok Alliance for Health Policy menyelenggarakan berbagai pertemuan dan penelitian untuk menguatkan metode riset dalam kebijakan kesehatan serta system kesehatan. Di tahun 2012 keluar buku yang diedit oleh Lucy Gilson berjudul Health Policy and Systems Research: A Methodology Reader. Buku ini member peluang bagi peneliti di Indonesia untuk mengembangkan kemampuan dalam penelitian kebijakan kesehatan dan system kesehatan.
Sebagai seorang peneliti, data merupakan senjata utama untuk membuat suatu analisis kebijakan. Masalah data memang menjadi masalah klasik di Indonesia, misalnya validitas data, kualitas dari data yang dikumpulkan sampai dengan masalah re-call biased, belum lagi sampai dengan masalah cakupan dari data itu sendiri (misalnya apakah valid hanya untuk nasional, propinsi, atau kabupaten/kecamatan). Di Indonesia, telah berulang kali diadakan survey-survey besar, misalnya Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), Indonesia’s Family Life Survey, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), SDKI, Sakerti, dan sebagainya. Namun, penggunaan dataset ini sebagai bahan utama penelitian kebijakan masih sangat terbatas.
Tujuan Pertemuan Tatap Muka
Tujuan pertemuan tatap muka ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu membahas implementasi penggunaan data dari hasil Sensus dan Survey yang ada di Indonesia dan untuk membuat suatu dasar analisis (evidence) bagi pengambilan kebijakan pelayanan kesehatan yang dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah, artikel dam jurnal internasional.
Metode, Waktu dan Tempat Pertemuan Tatap Muka
Pelatihan ini terbagi menjadi dua bagian:
- Pelatihan penggunaan data besar
- Pelatihan penulisan jurnal ilmiah di bidang equity kesehatan
Acara empat hari ini akan dikaitkan dengan Kursus Jarak Jauh Equity dalam penyusunan artikel tentang equity kesehatan.
Untuk masing-masing bagian pertemuan, pelatihan ini akan menggunakan sistem seminar dua hari.
Waktu | : Hari Senin - Selasa, 17-20 Desember 2012 |
Tempat | : Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta |
Narasumber |
: Elan Satriawan PhD |
Peserta |
: Peserta Pelatihan Jarak Jauh Riset Kebijakan Nasional dan Peneliti kebijakan kesehatan |
Senin, 17 Desember 2012
Waktu Jam |
Acara |
Narasumber |
08.30 – 09.00 |
Registrasi |
Panitia
|
09.00 – 09.15 |
Pengantar |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD |
9.15 – 10.15 |
Staf dari SurveyMeter dengan menggunakan data survey(IFLS) |
|
10.15 – 10.30 |
Rehat |
|
10.30 – 12.00 |
Sesi II. Penggunaan data survey/sensus untuk analisis bidang kesehatan |
Staf dari Survey Meter dengan menggunakan data survey(IFLS) |
12.00 – 13.00 |
ISOMA |
|
13.00 – 15.00 |
Sesi III. Pemilihan data survey/sensus untuk analisis Equity dalam kesehatan |
Elan Satriawan, MSc. PhD |
15.00 – 16.00 |
Diskusi , Tanya Jawab dan Latihan |
Selasa, 18 Desember 2012
Waktu Jam |
Acara |
Narasumber |
09.00 – 09.15 |
Pengantar hari ke-2 |
Dr. Tiara Marthias, MPH |
09.15 – 10.30 |
Manajemen data IFLS 4 (survey books, merging, imputasi & data cleaning) |
Staf dari Survey Meter dengan menggunakan data survey(IFLS) |
10.30 – 10.45 |
Rehat |
|
10.45 – 12.00 |
Diskusi, Tanya jawab dan Latihan |
|
12.00 – 13.00 |
ISOMA |
|
13.00 – 14.30 |
Staf dari SurveyMeter dengan menggunakan data survey(IFLS) |
|
14.30 – 15.30 |
Diskusi dan Tanya Jawab. |
Rabu, 19 Desember 2012
Waktu Jam |
Acara |
Narasumber |
09.00 – 9.15 |
Pengantar hari ke-3 |
Dr. Tiara Marthias, MPH |
9.15 – 10.30 |
Tbd (dr. Yodi Mahendradhata, MSc, PhD) |
|
10.30 – 10.45 |
Rehat |
|
10.45 – 12.00 |
Sesi VI. Penulisan artikel ilmiah internasional dalam topik equity kesehatan |
Gindo Tampubolon PhD |
12.00 – 13.00 |
ISOMA |
|
13.00 – 14.30 |
Sesi VII. Teknik bagaimana memulai penulisan artikel internasional (refining research question, dataset identification, journal language identification) |
dr. Yodi Mahendradhata, MSc, PhD |
14.30 – 15.30 |
Diskusi dan Tanya Jawab. |
Waktu Jam |
Acara |
Narasumber |
09.00 – 9.15 |
Pengantar hari ke-4 |
Deni Harbianto |
09.15 – 10.30 |
Dr. Yodi Mahendradata/ Gindo Tampubolon PhD |
|
10.30 – 10.45 |
Rehat |
|
10.45 – 12.00 |
Diskusi lanjutan – perbaikan artikel peserta pelatihan (penulisan abstrak, referensi) |
Laksono Trisnantoro/ Gindo Tampubolon |
12.00 – 13.00 |
ISOMA |
|
13.00 – 14.30 |
Sesi IX. Penjelasan tentang penyerahan (submission) artikel dalam rangka Kongres Ekonomi Kesehatan Internasional di Sydney, 2013 |
Dr. Tiara Marthias |
14.30 – 15.00 |
Penutup dan Rencana Tindak Lanjut |
Prof. Laksono Trisnantoro |
Buku rekomendasi: