Simposium "Menuju Jaminan Kesehatan Semesta yang Berkeadilan dan Merata"
Pra Simposium dan Simposium jaminan kesehatan semesta dibuka hari ini (9/10) di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Pra Simposium akan dilakukan selama dua hari, yaitu 9-10 Oktober 2012. Sementara simposium akan diadakan pada 11-12 Oktober 2012 mendatang. Pihak penyelenggara acara ini ialah Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemenkes RI.
Para peserta yang mengikuti simposium ini berasal dari akademisi, praktisi, peneliti dan birokrat. 'Kami mengundang para peserta melalui website dan undangan ke perguruan tinggi, lembaga penelitian, Balitbangda, Forum Kelitbangan dan juga para pemerhati kesehatan', ungkap Anwar Musadad, SKM, M.Kes, Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI. Simposium ini dilakukan per tahun, nasional, regional, internasional, sehingga acara ini bersifat umum, massal dan melibatkan banyak pihak.
Fokus utama simposium ini untuk melakukan diseminasi atau mengkomunikasikan hasil penelitian dan perguruan tinggi dan balitbang Kemenkes. Diseminasi yang kami lakukan diantaranya dengan menawarkan peneliti jika ingin berbagi ilmu dengan peneliti lain. Hal yang kami lakukan menyertakan judul dan abstrak penelitian dari peneliti umum yang kemudian dimuat dalam jurnal yang dibagikan gratis, sehingga para peneliti dapat saling mengakses hasil penelitian satu sama lain atau melalui litbang. Simposium ini penting untuk memberikan nafas untuk para peneliti dan saling berbagi informasi baru dalam penelitian. Sementara, harapan dengan terselenggaranya acara ini :
- Hasil penelitian dapat terdistribusikan sampai pengambil kebijakan atau dapat dikatakan mampu ikut mewarnai kebijakan yang ada pada tingkat pemerintah pusat dan daerah.
- Kegiatan ini untuk membangun capacity building untuk para peneliti dimana komunikasi dan penyajian termasuk di dalamnya.
Pelatihan yang diselenggarakan dalam simposium ini meliputi : pertama, metode pelatihan klinis, melalui pelatihan ini para peserta akan memperoleh lisensi dan kapasitas untuk penelitian klinis. Kedua, public health law yaitu pelatihan yang membahas tentang implikasi hukum jika terjadi penyimpangan kesehatan. Ketiga, equity analysis yaitu bagaimana agar peneliti mampu menganalisis ketimpangan pembangunan kesehatan antar daerah. Pembicara dalam pelatihan ini diantaranya berasal dari WHO dan World Bank. Keempat, program satelit yang terbagi dua yaitu Kongres Asosiasi Peneliti Indonesia (APKESI) yang beranggotakan pegawai kesehatan, perguruan tinggi dan pihak yang memiliki minat dalam penelitian. Program satelit yang kedua yaitu akan diadakan temu bisnis dimana penelitian mengarah pada hak paten (produk HKI) dan bagaimana menindaklanjuti hal ini. Misalnya penelitian tentang galaktoman dimana ampas kelapa menjadi unsur yang dapat menurunkan kolesterol. Penelitian ini dilakukan oleh Litbang Kemenkes dan telah memperoleh hak paten.
Endang Sri Widyaningsih, SKM, M.Kes, Sekertaris Panitia Simposium Regional mengungkapkan tujuan simposium ini antara lain :
- Mempublikasikan hasil-hasil ilmiah di dalam dan di luar Litbang Kemenkes.
- Terwujudnya kesepahaman antar stakeholder.
- Para peneliti dapat meningkatkan kualitas melalui angka kredit dari simposium yang digelar tiap tahunnya. Dalam simposium regional ini akan disepakati Mou antara Kepala Balitbang Kemenkes dan Kepala Balitbang Daerah yaitu tentang penyebab kematian dan resource sharing riset kesehatan dasar 2013 (Wid).