PKMK – Asuransi kesehatan bukan hanya menawarkan jaminan pelayanan kesehatan melainkan juga proteksi finansial. Proteksi ini sangat berarti terutama bagi masyarakat miskin di beberapa Negara. nal ini terjadi karena metafora “sakit sedikit jadi miskin” bukan sekedar perumpamaan, terlebih ketika seseorang tertimpa penyakit katastropik. Georgia mengembangkan Medical Insurance for the Poor (MIP) sebagai perlindungan finansial secara universal yang menyerupai mekanisme Askeskin (2005-2007) atau Jamkesmas (2008) di Indonesia.
MIP berdampak positif dalam mengurangi pengeluaran atas pelayanan rawat inap dan total biaya kesehatan rumah tangga. Selain itu, MIP turut memperbesar kemungkinan untuk mendapatkan layanan rawat jalan di luar paket manfaat secara gratis. MIP ternyata tidak berpengaruh pada tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pengeluaran rumah tangga yang khusus untuk pelayanan rawat jalan baik yang dialami oleh peserta maupun non peserta MIP. Hal ini dikarenakan paket manfaat untuk obat sangatlah terbatas dengan rasio klaim yang cukup rendah. MIP dinilai dapat mencegah masyarakat miskin dari bencana katastopik.
Keputusan Pemerintah Georgia yang memperluas cakupan dan menambah paket manfaat untuk obat, kemungkinan besar akan signifikan dalam meningkatkan dampak MIP secara keseluruhan dan berpotensi sabagai instrumen kebijakan yang layak menuju cakupan universal.
Berikut ini beberapa artikel yang menarik untuk melihat inovasi program dalam pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan kemiskinan dan perlindungan financial. Artikel ini laik disimak sebagai pertimbangan dalam penyelenggaraan dan pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berlaku tahun 2014 di Indonesia nantinya. Silahkan 
untuk membaca lebih lanjut artikelnya. Artikel lain yang terkait:
