Ghufron Ungkap 3 Hal yang Ditekankan dalam Transformasi BPJS Kesehatan

Jakarta - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti meraih penghargaan di detikcom Awards 2023 sebagai tokoh optimalisasi layanan kesehatan masyarakat. Prestasi gemilang ini berkat beberapa inovasi untuk memperbaiki beberapa aspek yang bermasalah dalam sistem BPJS Kesehatan.

Ghufron mengungkapkan sebagai langkah awal memperbaiki sistem BPJS Kesehatan, ia mulai membayar utang-utang yang ditanggung perusahaan, bahkan memberikan insentif ke pihak terkait. Menurutnya, ini merupakan permulaan untuk membenahi berbagai permasalahan seperti pelayanan dan keuangan perusahaan.

"Cash flow sudah mulai positif tapi kewajiban harus kita bayarkan. Kita defisit Rp 3,6 triliun tahun 2021 awal kami masuk. Jadi utang kami beresin seluruh rumah sakit, faskes kita beresin. Setelah diberesin, bahkan kita berikan insentif kepada rumah sakit atau uang muka. Jadi kalau mereka kerja lebih bagus uang muka bisa lebih banyak," kata Ghufron dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

Ghufron mengatakan sebelum langkah tersebut dicanangkan, banyak masyarakat atau tenaga kesehatan enggan menggunakan BPJS. Kurangnya minat ini disebabkan karena pelayanan berjalan tidak maksimal.

"Dulunya RS tuh ga semangat kerja sama dengan BPJS banyak juga dokter yang menolak tidak mau megang BPJS. Lambat laun kita atasi, sekarang banyak rumah sakit antri untuk bekerja sama dengan BPJS," tambahnya.

Ghufron mulai menggenjot transformasi pelayanan dengan mendorong pelayanan berbasis digital. Mengingat saat ini kemajuan teknologi berkembang pesat. Ia menyebut pelayanan ini merupakan komitmen dari BPJS mendengar.

"Kita sengaja ada forum dan komitmen bersama pemangku kepentingan BPJS mendengar. Kita jadi tahu kira-kira komplainnya apa dan masalahnya apa," jelasnya.

Ia menyebut 3 hal yang ditekankan dalam transformasi mutu pelayanan, yaitu mudah, lebih cepat, dan setara. Kemudahan layanan ini, ia terapkan melalui pengubahan nomor pengaduan layanan yang saat ini terdiri dari tiga digit, agar masyarakat dapat mudah mengingat. Adapun nomor yang terintegrasi langsung dengan aplikasi WhatsApp.

"Sekarang hanya 165 call center BPJS itu 24 jam tidak hanya itu,bahkan ada CIKA. Bahkan, jika kepengin di WA, ada Pandawa 08118165165," tegasnya.

Tidak hanya itu, Dirinya bersama pihak terkait mulai melakukan gebrakan terhadap program BPJS Kesehatan dengan mengcover pasien yang mengidap penyakit talasemia dan hemofilia.

Ghufron bersama jajarannya turut melibatkan para pemuda di Jogja dalam menganalisis call center, Pandawa, dan Cika. Ia mengatakan berkat transformasi dan inovasi yang telah dilakukan sejauh ini bersama stakeholder terkait. Saat ini, kepercayaan publik terhadap BPJS Kesehatan meningkat 81%, bahkan menurutnya sudah hampir mencapai 90%.

"Dana kelola kita sekarang 150 triliun. Tp tahun 2022 kita mengeluarkan uang 113 triliun. Sekarang ini kepercayaan meningkat tajam kepuasan dari 81 persen sekarang hampir 90 persen. Karena kepuasan dan kepercayaan meningkat maka mereka pakai BPJS. Bahkan tahun ini, kita harus mengeluarkan tambahan kepada faskes Rp 30 triliun lebih bukan pokoknya ya," jelasnya.

Berbagai strategi telah disiapkan Ghufron untuk menghadapi berbagai permasalahan yang berpotensi mengganggu berjalannya program BPJS Kesehatan.

"(Pada) 2025 dari sisi cash flow di tahun itu bisa defisit berjalan tp kita punya saving dengan saving tersebut bisa masih bisa beberapa tahun amanlah. Tetapikan harus antisipasi tergantung presiden nya nanti.," paparnya.

"Kalau nggak berani kita masih punya strategi lain tinggal kita kasih nanti. Cakupan 94% harapan 98% untuk tahun 2024. Tetapi memang ada Perbas artinya tanda tangan presiden tentang road map di tahun 2024 atau 2023 paling tidak Orang yg dibiayai pemerintah 111 juta orang tahun 2024 113 juta orang kalau itu dijalankan kami optimis 2024 tercapai RPJM," tambahnya.

Ali berpesan agar setiap pihak yang terlibat dalam ruang lingkup BPJS Kesehatan harus terus meningkatkan performa dalam melayani masyarakat.

Berita Tekait

Policy Paper