Menjelang Transformasi BPJS - Jamsostek Siapkan Layanan Prima

JAKARTA – PT Jamsostek (Persero) menyatakan siap melaksanakan layanan prima kepada pesertanya menjelang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan awal tahun depan.

“Core bussiness Jamsostek adalah pelayanan. Karena itu, kita mesti berikan layanan yang prima terhadap peserta,” ujar Direktur Pelayanan Jamsostek Achmad Riadi usai menerima penghargaan Product Category Health Insurance dalam acara Indonesia Best Brand Award (IBBA) di Jakarta baru-baru ini. Achmad mengatakan, setelah Jamsostek bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan, jumlah peserta akan melonjak dari sebelumnya 30 juta pekerja menjadi 110 juta dengan cakupan para pekerja formal dan informal.

Saat ini, peserta aktif Jamsostek sudah mencapai 12 juta pekerja. Menurut Achamd, layanan klaim peserta Jamsostek saat ini sudah bisa dilakukan satu hari (one day service) dengan melengkapi seluruh persyaratan dibutuhkan. Namun, layanan prima tak berhenti pada klaim, tapi menyangkut tata cara menerima peserta di kantor dan menelepon.

“Itu semua membutuhkan pelatihan sampai ke tingkat terendah di kantor. Dan nantinya, jika terjadi komplain, kepala cabang kantor Jamsostek yang mesti bertanggung jawab,” katanya. Dia menambahkan, perbaikan jugadilakukanterkaitmanfaat yang diberikan kepada peserta Jamsostek. Sebagai misal, dulu melalui jaminan kecelakaan kerja (JKK) seorang pekerja hanya diberikan rawatan 20 hari di ICU dan paling lama 60 hari di rumah sakit.

Kelak, ketika jadi BPJS Ketenagakerjaan, mereka yang menderita sakit tidak diberikan batasan tapi diberikan pengobatan hingga sembuh. Dengan layanan yang lebih baik diberikan terhadap peserta, lanjutdia, tidaksedikitperusahaan yang sebelumnya berhenti jadi peserta, kembali mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta.

“Itu sudah terjadi di daerah Jawa Timur. Dulunya mereka komplain, tapi setelah dilakukan perbaikan layanan, mereka memasukanlagi pekerjanya sebagai peserta,” paparnya. Selain itu, dalam waktu dekat PT Jamsostek akan membuka call center yang beroperasi 16 jam melayani berbagai kebutuhan peserta Jamsostek.

Call center itu akan dibuka di Bandung yang melayani informasi yang dibutuhkan peserta dari seluruh Indonesia. Adapun untuk mengantisipasi membludaknya peserta dalam BPJS Ketenagakerjaan, Jamsostek menambah 500 outlet, bekerja sama dengan PT BankRakyat IndonesiaTbk(BRI) yang sudah beroperasi menerima pendaftaran peserta baru.

sumber: http://koran-sindo.com

Berita Tekait

Policy Paper