3 Persoalan Jelang Implementasi BPJS Kesehatan

Pelayanan rumah sakit menggunakan kartu sehat. (sumber: JG Photo/ Safir Makki)Jakarta - Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Tubagus Rahmat Santika mengatakan ada tiga permasalahan yang harus dituntaskan menjelang diberlakukannya Badan Penyelenggaran Jaminan Sosia (BPJS) Kesehatan pada 1 Januari 2014.

Menurut dia, ketiga permasalahan tersebut adalah persepsi masyarakat mengenai apa itu BPJS Kesehatan. Dari fakta yang ada, hanya 40-50 persen masyarakat Indonesia mengetahui tentang BPJS Kesehatan, sedankan sisanya belum mengerti. "Untuk itu, pemerintah akan melakukan sosialisasi atau kampanye kepada masyarakat sebagai solusi" kata dia dalam acara "Forum Suara Pembaruan Mengenai Transformasi BPJS" di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (18/12).

Kedua, lebih lanjut dijelaskannya, masalah sumber daya khususnya kualitas pelayanan kesehatan baik itu tenaga kesehatan maupun alat-alat kesehatan. Menurut dia, saat ini kualitas sumber daya kesehatan masih perlu ditingkatkan agar implementasi BPJS kesehatan bisa berjalan dengan lancar.

Ketiga, tegas dia, masalah aplikasi baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Semua stakeholder khususnya pemerintah daerah harus bisa menyukseskan BPJS Kesehatan. "Ketiga permasalahan ini harus segera diselesaikan sebelum 1 Januari 2014," ujar

Tubagus mengatakan berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah peserta BPJS Kesehatan yang sudah terdaftar adalah 176 juta atau baru 72 persen.

sumber: beritasatu

Berita Tekait

Policy Paper