Golongan Kelas Menengah Beralih ke BPJS

Fenomena menarik terjadi di tengah dinamika ekonomi Indonesia. Laporan Okezone (8/9/2025) menyoroti pergeseran perilaku kelas menengah yang kini semakin banyak beralih kembali ke BPJS Kesehatan. Kelompok ini sebelumnya cenderung mengandalkan asuransi swasta untuk jaminan kesehatan, tetapi tren tersebut mulai berubah.

Mengapa Kelas Menengah Kembali ke BPJS?

Ada beberapa faktor kunci:

  1. Tekanan Ekonomi
    Lesunya daya beli, kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga efek domino dari PHK massal membuat banyak keluarga menengah harus menghitung ulang pengeluaran. Premi asuransi swasta yang kian mahal dianggap tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

  2. Perusahaan Hanya Mendaftarkan ke BPJS
    Banyak perusahaan kini memilih hanya menanggung kepesertaan karyawan melalui BPJS Kesehatan, bukan asuransi swasta tambahan. Hal ini mendorong karyawan kelas menengah yang sebelumnya terbiasa dengan fasilitas ganda, harus bergantung penuh pada BPJS.

  3. Perbaikan Layanan BPJS
    Layanan BPJS Kesehatan dalam beberapa tahun terakhir dinilai lebih baik, mulai dari sistem antrian online, digitalisasi melalui aplikasi Mobile JKN, hingga peningkatan kerja sama dengan rumah sakit swasta. Perbaikan ini memperkecil jurang antara layanan BPJS dan asuransi swasta.

Sinyal Daya Beli Melemah

Fenomena ini bukan sekadar soal asuransi, tetapi menjadi indikator ekonomi nasional. Jika kelas menengah—motor penggerak konsumsi—terpaksa beralih ke layanan yang lebih murah, ini menandakan adanya penurunan daya beli. Hal ini patut menjadi perhatian pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik.

Dua Sisi Mata Uang

Kembalinya kelas menengah ke BPJS Kesehatan dapat dilihat dari dua sudut pandang:

  • Positif: Semakin banyak peserta, semakin kuat asas gotong royong dalam Jaminan Kesehatan Nasional.

  • Negatif: Lonjakan peserta berpotensi menambah beban layanan jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas rumah sakit dan tenaga kesehatan.

Kesimpulan

Berita Okezone ini memberi gambaran bahwa BPJS Kesehatan kini bukan hanya jaring pengaman kelas bawah, tetapi juga pilihan rasional kelas menengah. Pertanyaannya, apakah pemerintah siap dengan lonjakan kepesertaan dan tuntutan layanan yang lebih tinggi? Jika tidak diantisipasi, pergeseran ini bisa memunculkan masalah baru berupa antrean panjang, overload rumah sakit, hingga keluhan pelayanan

berita sumber: https://economy.okezone.com

Berita Tekait

Policy Paper