PONTIANAK POST - Gaya hidup yang modern yang kurang sehat, pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik dan stress berkontribusi besar dalam peningkatan penyakit kronis, hal ini juga tentu akan semakin meningkatkan biaya pelayanan kesehatan.
Untuk mencegah hal tersebut, BPJS Kesehatan mengajak agar seluruh masyarakat menjaga kesehatan serta melakukan skrining kesehatan untuk mendeteksi risiko penyakit agar dapat dikendalikan sejak dini.
“Pembiayaan Program JKN dari tahun ke tahun semakin meningkat, 86% persen pembiayaan Program JKN dilakukan di rumah sakit, 25% dari pembiayaan di Rumah Sakit tersebut merupakan biaya penyakit katasktropik seperti Kanker, Hipertensi, Jantung, Gagal Ginjal, Diabetes. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus maka pembiayaan pelayanan kesehatan akan semakin terus meningkat. Untuk mencegah hal tersebut mari kita gaungkan kepada masyarakat untuk melakukan upaya promotif preventif,” ujar Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IV Elsa Novelia, saat membuka acara diskusi media, baru baru ini.
Elsa mengungkapkan, pemerintah saat ini telah membuat program skrining pelayanan kesehatan. Hal ini bukan berarti biaya pelayanan kesehatan akan turun, justru berpotensi meningkat karena orang yang terdiagnosa sakit bisa lebih banyak tahu asal sakitnya. Tapi kenapa hal ini tetap dilakukan, agar masyarakat bisa tahu dan mencegah lebih awal dan tidak jatuh di kondisi penyakit yang sudah berat. Bahkan saat ini penyakit tak mengenal usia, banyak di usia muda sudah harus melakukan cuci darah.
”BPJS Kesehatan menyediakan skrining kesehatan untuk mendeteksi 14 penyakit, skrining dapat dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Puskesmas. Skrining ini dapat dioptimalkan masyarakat untuk menjaga kesehatan," katanya.
"Jika terdeteksi terkena penyakit kita melakukan upaya promotif dan preventif, contohnya bagi penderita diabetes melitus dapat mengikuti klub-klub sehat yang ada di FKTP, akan diberikan edukasi oleh FKTP tersebut bagaimana merubah gaya hidup agar menjadi lebih terkontrol kondisinya. Upaya promotif preventif inilah yang penting untuk kita lakukan agar terhindar dari kondisi penyakit berat,” tambah Elsa.
Selain menginformasikan terkait skrining, dalam kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan juga menyosialisasikan berbagai kemudahan layanan yang telah disediakan oleh Program JKN diantaranya Aplikasi Mobile JKN. Hal ini disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak Evi Retno Nurlianti yang juga hadir dalam kegiatan tersebut. Ia mengatakan Aplikasi Mobile JKN membantu peserta JKN mengurus berbagai urusan administrasi.
”Transformasi digital melalui kanal layanan administrasi online, merupakan terobosan yang dihadirkan untuk meningkatkan kemudahan akses layanan bagi peserta Program JKN. Pengurusan administrasi seperti pendaftaran, perubahan data peserta, pendaftaran ke faskes, konsultasi dokter, bahkan sampai pengaduan layanan bisa dilakukan melalui Aplikasi Mobile JKN," jelasnya.
"Melalui Mobile JKN urusan administrasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah karena peserta tidak lagi perlu datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan. Ini merupakan langkah nyata untuk menyederhanakan proses dan memberikan akses yang lebih efektif bagi peserta” kata Evi.
Selain Aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan juga menyediakan kanal melalui chat Whatsapp yang disebut PANDAWA. Pandawa merupakan singkatan dari Pelayanan Administrasi Melalui WA. Kanal ini mempunyai akses 24 jam dengan jam layanan peserta pada hari dan jam kerja yaitu Senin-Jumat Pukul 08.00 – 17.00.
Peserta cukup chat WA di nomor 08118165165 nantinya operator akan mengirim balasan dengan menampilkan tiga menu utama yaitu administrasi, informasi dan pengaduan. Peserta dapat memilih layanan yang diperlukan. Pada menu administrasi terdapat beberapa menu layanan seperti pendaftaran baru, penambahan anggota keluarga, pengaktifan kembali, ubah FKTP, pengurangan anggota keluarga, perubahan kelas rawat, dan pengaktifan kembali virtual account.
"Jangan ragu untuk menggunakan berbagai kanal nontatap muka yang disediakan oleh BPJS Kesehatan, tak perlu repot datang ke kantor BPJS Kesehatan, semua bisa diakses dalam genggaman,” tutup Evi. (har)