SOREANG, (PRLM).- Selama 2011, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya menerima klaim kesehatan dari surat keterangan tidak mampu (SKTM) warga Kab. Bandung sebanyak 2.425 pasien. Dengan toal dana yang dikeluarkan Pemkab Bandung untuk klaim tersebut sebesar Rp 2,3 miliar.
Direktur RSUD Majalaya dr.H.Kusmawan Dardja,Sp.PK mengatakan, klaim kesehatan tersebut banyak digunakan warga untuk rawat jalan yang totalnya mencapai 1.659 pasien. Sementara untuk pasien rawat inap mencapai 766 orang.
Menurut dia, jumlah klaim kesehatan SKTM warga Kab. Bandung tidak akan bertambah, seiring dengan meningkatnya jumlah perlindungan kesehatan dari Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang tahun ini mencapai Rp 33,9 miliar.
“Pasien yang menggunakan SKTM di Kab. Bandung hanya ditanggung Rp 3 juta, sedangkan pasien Jamkesda lebih besar yakni Rp. 10 juta,” ucap Kusmawan kepada “PRLM”, Senin (27/2).
Lebih lanjut Kusmawan mengatakan, jumlah pasien SKTM memang sulit diprediksi. Namun, seiring dengan program Pemkab Bandung yang lebih memprioritaskan kesehatan maka masyarakat dapat mengakses rumah sakit dengan lebih mudah.
“Masyarakat bisa akses ke rumah sakit apabila seluruh persyaratan klaim dapat dipenuhi. Kita akan melayani masyarakat,” katanya.
Di tempat yang sama, Kusmawan mengatakan, untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, pihaknya menggulirkan program satu pasien satu pohon. Setiap pasien rawat inap di RSUD Majalaya mendapatkan oleh-oleh bibit pohon yang dapat ditanam mereka.
“Kita telah bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kab. Bandung untuk pengadaan bibit pohon tersebut. Selama Februari kita telah memberikan 166 pohon produktif kepada pasien rawat inap seperti jenis pohon rambutan, mangga, angsana dan mahoni,” ucapnya.
Menurut Kusmawan, program kepedulian lingkungan itu terilhami dari kondisi lingkungan yang semakin rusak. “Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit tentunya memiliki ikatan nurani, terlebih saat diberikan bibit pohon yang harus ditanam,” katanya.
Ia pun menargetkan pada tahun 2012, sebanyak 6.000 pohon dapat ditanam pasiennya. Hal tersebut melihat dari jumlah pasien rawat inap di RSUD Majalaya yang setiap tahunnya mencapai 12.000 orang.
“Kita targetnya lima puluh persen dari pasien yang kita rawat. Pasien bebas menentukkan lokasi penanaman pohonnya,” katanya.