JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan delapan penyakit membutuhkan biaya yang cukup besar.
Hal ini disampaikan dalam acara “Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun Buku 2022”, Selasa (18/7/2023).
Ghufron mengatakan, pemanfaatan BPJS Kesehatan dari tahun ke tahun terus meningkat, baik untuk pemanfaatan kunjungan sakit maupun kunjungan sehat.
“Jadi, Tahun 2022, per hari itu 1,4 juta. Kalau total per tahun 502,9 juta pemanfaat. Jadi cukup besar sekali. Tentu dengan adanya BPJS, perilaku sehat masyarakat semakin bagus,” kata Ghufron.
Penanganan kasus penyakit katastropik juga cukup tinggi.
Sebagai informasi, penyakit katastropik merupakan penyakit yang membutuhkan perawatan medis yang lama dan berbiaya tinggi.
Tahun 2022, pembiayaan penyakit katastropik mencapai Rp 24 triliun dengan 23 juta kasus. Berikut rinciannya:
8 Penyakit Berbiaya Tinggi
1. Jantung
- Kasus: 15.495.666
- Biaya: Rp12,144 triliun
2. Kanker
-
Kasus: 3.147.895
-
Biaya: Rp4,501 triliun
3. Stroke
-
Kasus: 2.536.630
-
Biaya: Rp3,235 triliun
4. Gagal Ginjal
-
Kasus: 1.322.798
-
Biaya: Rp2,156 triliun
5. Hemofilia
-
Kasus: 116.767
-
Biaya: Rp650 miliar
6. Talasemia
-
Kasus: 305.269
-
Biaya: Rp615 miliar
7. Leukemia
- Kasus: 146.152
- Biaya: Rp429 miliar
8. Sirosis Hati
- Kasus: 193.989
- Biaya: Rp330 miliar