Pakar Asuransi Sebut Program JKN-KIS Beri Dampak Positif bagi Masyarakat Indonesia

Liputan6.com, Yogyakarta Tak terasa penyelenggaraan Program JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan telah memasuki tahun kesembilan di tahun 2021 ini. Seiring berganti tahun, performa BPJS Kesehatan dalam menjalankan program JKN-KIS berkembang pesat hingga menarik perhatian mancanegara. Seperti diketahui, Program JKN-KIS merupakan jaminan kesehatan sosial dengan jumlah peserta terbesar di dunia. 

Dalam webinar Media Workshop “Menjaga Keberlangsungan Program JKN-KIS” yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, Jumat (29/10), mengatakan bahwa kehadiran Program JKN-KIS membawa banyak dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

“Ada korelasi yang nyata antara Program JKN-KIS dengan laju pertumbuhan ekonomi, pencegahan kemiskinan akibat sakit. Akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan dan status kesehatan pun membaik karena ada kesetaraan hak dalam mengakses layanan kesehatan. Pelaksanaan Program JKN-KIS yang berkembang pesat ini bahkan membuat China dan India mulai melirik pola jaminan kesehatan di Indonesia,” katanya.

Budi pun menjelaskan, dengan kondisi saat ini, jika tetap mengikuti tarif pelayanan kesehatan dan iuran yang ditetapkan pemerintah, kondisi surplus Dana Jaminan Sosial (DJS) diproyeksikan terjaga sampai tahun 2024. 

Meski demikian, untuk menjaga kesinambungan pendanaan finansial Program JKN-KIS jangka panjang, diperlukan setidaknya empat solusi sistemik yang bisa diimplementasikan pemerintah, BPJS Kesehatan, dan pihak-pihak terkait lainnya, yaitu dengan mengontrol utilisasi abnormal, melakukan rasionalisasi tarif layanan, menetapkan iuran yang ideal, dan mengoptimalkan tata kelola kepesertaan.

Sampai dengan 30 September 2021 jumlah peserta JKN-KIS sudah mencakup 226,3 juta jiwa atau sekitar 83% dari total penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan langkah BPJS Kesehatan menuju Universal Health Coverage (UHC) kian dekat.

 

Berita Tekait

Policy Paper