Bebas Biaya Operasi Laparatomi Berkat BPJS Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sakit dapat menyerang siapa saja baik yang masih muda maupun yang sudah lanjut usia, termasuk bagi seorang pensiun pun perlu menjaga pola hidup sehat. Seperti yang dialami Marianus Petrus Klaver (60), seorang pensiunan warga asal Dusun Enak, Kecamatan Nelle Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Marianus, begitu biasa ia disapa menceritakan bahwa pada tahun 2016 sempat dirawat di RSUD dr. T.C. Hillers dengan keluhan awal adalah sakit perut yang sangat hebat hingga ditemukan darah pada air seni (urine). Beruntungnya, ia sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sehingga semua biaya pelayanan kesehatannya dijamin penuh BPJS Kesehatan.

"Saya masuk UGD terlebih dahulu dan akhirnya diputuskan untuk rawat inap karena dokter penanggung jawab pasien merencanakan untuk segera melakukan operasi," ungkapnya.

 

 

Marianus pun mengatakan bahwa saat dirawat di rumah sakit, dirinya mendapat pelayanan medis operasi laparatomi dan harus dirawat selama sekitar 1 minggu di di rumah sakit. Marianus dan keluarga tidak menyangka bahwa perawatan dan tindakan medis yang diberikan selama di rumah sakit sepenuhnya dijamin Program JKN-KIS tanpa iuran biaya sedikitpun. Dia sempat mendengar dari petugas rumah sakit bahwa biaya perawatan saat itu sekitar 14 juta rupiah yang baginya itu biaya sangat besar.

"Jika saya tidak menjadi Peserta JKN-KIS, di mana saya mencari uang untuk menebus semua biaya pengobatan saya," ujarnya.

Marianus sangat bersyukur karena pelayanan medis untuk kontrol rawat jalan ke poliklinik pasca operasi pun juga sepenuhnya dijamin Program JKN-KIS. Dirinya dan keluarga menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas pelayanan yang sangat baik selama ini dan dirinya menyampaikan bahwa tidak rugi menjadi Peserta JKN-KIS, karena manfaat yang telah dirasakan sebagai peserta sangat besar.

Dia berharap agar Program JKN-KIS tetap berlangsung di Indonesia karena telah banyak masyarakat terbantu seperti dirinya.

Berita Tekait

Policy Paper