KBRN , Pangkalpinang : BPJS Kesehatan cabang Pangkalpinang mencatat dari total klaim yang dibayarkan, tindakan operasi caesar menjadi pembayaran tertinggi yang diberikan ke fasilitas kesehatan. Persentase persalinan melalui operasi caesar di Bangka Belitung mencapai 40 persen, jauh di atas standar WHO yang hanya 15 persen.
Diketahui sepanjang tahun 2024 total belanja atau klaim kesehatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencapai Rp672 miliar.
Kepala BPJS Kesehatan cabang Pangkalpinang, Aswalmi Gusmita mengatakan, selain sesar, klaim tertinggi lainnya diikuti oleh beberapa layanan penyakit seperti jantung, diabetes, gagal ginjal dan beberapa tindakan khemoterapi.
“Pembayaran klaim yang banyak itu terjadi operasi sesar ibu melahirkan. Kita melihat secara provinsi ini sudah di atas standar WHO yakni di atas 15 persen sedangkan di kita mencapai 40 persen sehingga nanti kami akan serius melihat ini,” kata Mita, Senin (7/4/2025).
Dalam meminimalisir pembiayan tindakan operasi ini, Mita menyebut, pihaknya juga akan memperketat atau melakukan verifikasi status pasien yang melakukan operasi apakah memiliki indikasi medis atau tidak
“Kami nanti akan secara serius melihat ini, mengedukasi masyarakat bahwa yang dijamin itu hanyalah operasi sesar dengan indikasi medis jika tidak dengan indikasi medis maka tidak dijamin JKN, sehingga kami berharap yang tidak memiliki indikasi bisa bersalin secara normal, namun kalau memang beresiko tentu FKTP akan merujuk,” ucapnya.
Diakuinya, tingkat keaktifan peserta JKN di Babel sudah diangka 80 persen dan setiap daerah sudah dinyatakan UHC. Hanya saja, kesadaran masyarakat membayar iuran JKN, khususnya kelas mandiri masih menjadi PR atau tantangan.
“Kalau saya lihat untuk pembayaran iuran saat ini memang dari angka tunggakan ini cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi total tunggakan tahun sebelumnya ini mencapai 180 M sekarang ini sudah lebih atau sebanyak Rp193,8 miliar. Kami berharap masyarakat yang tidak mampu bayar lunas ini bisa mengikuti program cicilan melalui program Rehab, Bagaimana nanti menyelesaikannya kita juga bantu cari solusi,” ucapnya.
Ia menambahkan, program perlindungan ini bisa dirasakan Manfaatkan ya dan berlanjut jika keterlibatan dan kepatuhan peserta membayar iuran JKN.
“Program JKN ini banyak membantu orang, jangan sampai pelaku kita yang tidak patuh dalam pembayaran maka ini bisa mengancam program ini. Kita kira terus edukasi, kalau semua menjadi peserta JKN aktif dan membayar iuran seharusnya tidak ada istilah penerimaan lebih kecil atau defisit BPJS kesehatan,” katanya.