Klaten, CNN Indonesia -- Tiga kartu sakti Presiden Joko Widodo dibagikan secara simbolis kepada ratusan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Klaten pagi ini. Ratusan warga Klaten yang sudah menanti kedatangan Jokowi di Sekolah Dasar Temuwangi akhirnya

Ribuan Kartu Sakti Jokowi Disebar di KlatenPresiden Joko Widodo saat menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera didampingi Lady Iriana, Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa, Rini Soemarno di Kantor Pos Pasar Baru, Senin (3/11). (CNN Indonesia/Resty Armenia)

Klaten  -- Tiga kartu sakti Presiden Joko Widodo dibagikan secara simbolis kepada ratusan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Klaten pagi ini. Ratusan warga Klaten yang sudah menanti kedatangan Jokowi di Sekolah Dasar Temuwangi akhirnya resmi memegang tiga kartu sakti.

Sebanyak 1646 penerima bantuan yang namanya telah tervalidasi dipastikan menerima Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Indonesia Pintar.

Jokowi yang tiba sekitar pukul 08.00 WIB di SD Temuwangi 2, Klaten itu menyerahkan kartu saktinya didampingi oleh sang istri Iriana Jokowi, bersama empat menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris.

Pada saat bertemu dengan ratusan penerima bantuan itu, Jokowi mengatakan Kartu Indonesia Sehat akan membuat banyak keluarga merasa lebih tenang. "Jangan sampai ada yang sakit. Pas kita sakit, kalau sudah pegang ini, tenang," kata Jokowi, Senin (4/5)

Presiden juga mengimbau kepada warga agar segera melapor jika menemukan adanya rumah sakit atau puskesmas yang menolak melayani masyarakat pemegang KIS.

Lebih lanjut, Menteri Puan menyampaikan, pembagian kartu-kartu 'sakti' akan dilanjutkan ke sembilan provinsi, 12 desa, 12 kelurahan, dan 12 kabupaten lainnya. "Di sini akan diberikan KKS ke 532 kepala keluarga, KIP untuk 477 anak," kata Puan.

Pengobatan Gratis Masih Jadi Harapan

Mengetahui akan didatangi oleh Presiden untuk menerima kartu sakti, ratusan warga sudah memenuhi ruangan kelas sejak pukul 06.30 WIB. Mereka mengaku antusias menyambut kedatangan Jokowi.

"Kami berharap Presiden Jokowi bisa memakmurkan rakyat. Jadi semuanya bisa gratis, tidak perlu bayar," kata Sayono (39), warga Wonorejo saat ditemui di SD Temuwangi 2.

Sehari-harinya, Sayono yang bekerja sebagai kuli dan memiliki tiga orang anak ini mengaku harus membayar uang sekolah dan biaya berobat keluarganya dengan merogoh kocek dalam-dalam.

Dengan penghasilan hanya berkisar Rp 900 ribu per bulan, Sayono mengaku kesulitan dalam membiayai kebutuhan anak-anaknya. "Dengan adanya KIS, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), kami merasa terbantu. Semoga ke depannya benar-benar tidak perlu keluar uang lagi untuk berobat dan menyekolahkan anak," kata Sayono.

Witnyo Warsito (60) juga punya harapan yang sama. Sebelumnya, dia sempat berobat gratis dengan adanya Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Dengan adanya KIS, Witnyo berharap pengobatan gratis dapat terus dilakukan. "Meski sudah dapat KIS, harapannya saya tidak sakit-sakitan. Jadi KIS hanya untuk jaga-jaga," kata Witnyo.

PBI merupakan kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan oleh pemerintah dan iurannya dibayari oleh pemerintah. Peluncuran perdana KIS yang diperuntukkan bagi PBI telah dilakukan Jokowi bersamaan dengan peluncuran perdana Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada 3 November 2014 lalu.

KIS yang terintegrasi bersama Program Keluarga Sejahtera dan Program Indonesia Pintar, saat ini telah terdistribusikan sebanyak 4.426.010 kartu kepada peserta PBI, di 18 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Di tahun 2015, BPJS Kesehatan bersama Kemensos dan Kemenkes melanjutkan penerbitan dan pendistribusian 81.973.990 KIS untuk segmen peserta PBI. Pada Mei 2015, sebanyak 82 juta KIS PBI mulai didistribusikan secara bertahap.

Setelah Klaten, pagi ini Jokowi akan melanjutkan pembagian simbolis kartu sakti ke Sleman. Rencananya, sebanyak 4.414 kartu sakti yang telah tervalidasi akan diserahkan di Sleman. (meg)

sumber: cnn

Berita Tekait

Policy Paper