ANTARA/Yudhi MahatmPadang: Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, minim dokter umum di 10 kecamatan di kabupaten itu, sehingga dikhawatirkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak maksimal.
"Hingga kini jumlah dokter di Kepulauan Mentawai baru empat orang, artinya terdapat beberapa kecamatan tidak memiliki dokter umum," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Warta Siritoitet ketika dikonfirmasi dari Padang, Senin (21/1).
Ia menjelaskan, empat dokter umum yang ada sekarang bertugas di Kecamatan Sipora Utara, Siberut Selatan, Sikakap, dan Sipora Selatan. Jadi, kata dia, dari empat dokter itu, hanya satu yang statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan sisanya masih berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Guna memenuhi kebutuhan tenaga dokter umum pada enam kecamatan lagi, maka diusulkan perekrutan CPNSD pada 2013 lebih diprioritaskan tenaga medis untuk kebutuhan puskesmas yang ada disetiap kecamatan.
"Jika pada tahun ini ada kesempatan Kabupaten Kepulauan Mentawai membuka penerimaan CPNSD, pihaknya akan mengusulkan serta melobi pihak pemerintah pusat agar formasi tenaga medis, terutama dokter umum lebih banyak," ujarnya.
Terkait, wilayah pulau-pulau di Mentawai terpisah-pisah dan harus ditempuh melalui jalur laut dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya, sehingga jangkauan pelayanan medis perlu lebih dekat dengan masyarakat.
Selama ini, kata dia, bagi warga yang menderita sakit hanya ditangani dengan perawat dan bidan yang bertugas di masing-masing puskesmas.
Mirisnya, apabila ada warga yang mendapatkan penyakit kronis dibutuhkan seorang tenaga dokter dalam penanganannya.
"Kita masih mujur selama ini warga di Mentawai masih minim menderita penyakit kronis. Kalau pun ada tetap dilakukan rujukan ke puskesmas yang ada dokternya atau RSUD Mentawai," katanya.
Jadi, pada tahun ini Dinas Kesehatan Mentawai akan fokus terhadap pelayanan kesehatan yang maksimal, tentunya harus didukung dengan tenaga medis yang memadai.
"Semoga para calon dokter PTT nantinya banyak yang memilih Mentawai. Tapi kalau tidak ada, tentunya tetap saja kekurangan tenaga dokter," ujarnya.(Ant/DNI)
(sumber: www.metrotvnews.com)