Ingin Hindari Biaya Kesehatan Membengkak Saat Sakit, Begini Caranya

Suara.com - Laporan Global Medical Trends Survey 2021 yang dirilis Willis Towers Watson menunjukkan biaya kesehatan di Indonesia mengalami tren kenaikan hingga 12 persen, lebih tinggi dibandingkan Singapura (8,17 persen), Filipina (8,82 persen) dan Thailand (8 persen) untuk periode yang sama. 

Kenaikan biaya kesehatan ini mencerminkan tantangan beban finansial yang besar di masa depan terutama dipicu dari meningkatnya jumlah penderita penyakit kritis yang tidak menular seperti kanker, kardiovaskuler, dan lainnya.

Untuk memastikan kestabilan kondisi finansial di tengah tingginya biaya kesehatan, perusahaan asuransi jiwa, FWD Insurance, menghadirkan produk terbarunya FWD Hospital Care Protection.

Direktur Utama FWD Insurance Anantharaman Sridharan menjelaskan, jika produk ini dapat membantu masyarakat untuk fokus pada proses pemulihan kesehatan mereka, tanpa harus khawatir akan biaya yang akan dihabiskan di kemudian hari.

"Kami mendorong lebih banyak orang untuk memproteksi dirinya dengan rencana perlindungan yang tepat, agar semakin banyak masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang lebih baik," jelas dia. 

Anantharaman  menjelaskan bahwa pihaknya memberikan cakupan perlindungan menyeluruh untuk pelayanan medis rawat inap dan rawat jalan serta serangkaian fasilitas rehabilitasi termasuk perawatan ekstra, yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tingkat resiko kesehatan mereka.

Produk ini, kata Anantharaman hadir seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap asuransi kesehatan yang terjangkau dengan manfaat optimal.

Selain manfaat rawat inap dan rawat jalan biasa, produk ini juga dilengkapi dengan manfaat atas biaya rawat jalan untuk penyakit infeksi dan juga manfaat rehabilitasi, konsultasi ahli gizi dan pemantauan kanker selama masa pemulihan nasabah. 

Berita Tekait

Policy Paper