BPJS Kesehatan Sosialisasi Program JKN-KIS

BPJS Kesehatan Sosialisasi Program JKN-KIS Bareng Brand Ambasaddor Ade Rai

BANGKA- BPJS Kesehatan Wilayah Bangka Belitung melakukan Sosialisasi Program JKN-KIS bersama Brand Ambasaddor Ade Rai di Graha Timah Pangkalpi­nang, Selasa (10/7).

Kegiatan tersebut sebagai apresiasi PT Timah Tbk se­bagai BUMN yang turut berpartisipasi menjadi peserta dalam program tersebut. Sehingga, mendorong upaya peningkatan kualitas hidup manusia sesuai UU Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang menjadi prioritas Presiden RI.

Sosialisasi yang meng­usung tema ‘Pegawai Sehat, Produktivitas Meningkat’ dihadiri Asisten Deputi Perencanaan Keuangan dan Manajemen Risiko BPJS kesehatan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Babel, Direktur SDM dan Umum PT. Timah bersama 300 peserta dari PT Timah Tbk dan sejumlah pegawai BPJS Kesehatan. Serta menghadirkan Ade Rai selaku Brand Ambasaddor BPJS Kesehatan sebagai pembicara didampingi Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Kesehatan Wilayah Babel, Dede Ahadiyat.

Asisten Deputi Peren­canaan Keuangan dan Manajemen Risiko BPJS kesehatan Helti Endrasari Kusumowardani mengungkap­kan pentingnya kesadaran masyarakat terutama dikalang­an karyawan karena mempengaruhi produktivitas kinerja. Selain itu, sejauh ini terjadi ketidakseimbangan antara iuran BPJS dengan biaya pelayanan kesehatan. Sehingga, perlu dikontrol angka peserta yang sehat dibandingkan sakit terutama biaya pelayanan cenderung besar.

“Sosialisasi membuat masyarakat maupun karyawan sadar untuk hidup sehat ini perlu terus digalangkan sehingga pembengkakan biaya pelayanan dapat diminimalisir. Program ini mulia tetapi tidak bisa berjalan jika orang sehatnya tidak lebih banyak. Semoga PT Timah Tbk dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain turut aktif menjadi anggota BPJS,” ungkap Helti.

Kepala Bidang Kepersertaan BPJS Kesehatan Wilayah Babel, Dede Ahadiyat menyampaikan ratio biaya pelayanan kesehatan deng­an pendapatan bagi peserta JKN-KIS Babel terhitung sejak tahun 2014-2017 pendapatan iuran Rp 479.305.363.969. Sementara biaya pelayanan mencapai Rp 617.333.685.884.
Pola kerja Program JKN-KIS menganut sistem gotong royong, artinya biaya pela­yanan orang sakit dibantu oleh orang sehat. Seperti, satu pasien demam berdarah dibantu 80 orang sehat, satu pasien sectio caesaria dibantu 135 orang sehat dan lainnya.

“Dibutuhkan 5.882 orang peserta sehat untuk kelas 3 dengan iuran Rp 25 ribu per orang untuk membiayai satu orang operasi jantung dengan biaya sekitar Rp 150 juta. Maka, program tersebut memerlukan iuran peserta sehat untuk membantu peserta sakit. Sehingga, hal itu memerlukan upaya meningkatkan kesehatan masyarakat,” jelas Dede.

Lebih lanjut, Dede menjelaskan Program JKN bukan hanya pengeluaran saja melainkan investasi. Dalam jangka pendek bisa meningkatkan output dan tenaga kerja sektor lain. Lalu, jangka panjang mampu menambah modal manusia melalui peningkatan angka harapan hidup sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Direktur SDM dan Umum PT Timah Tbk, Muhammad Rizki menyambut baik kegiatan tersebut, bahkan ia mengajak seluruh pegawai PT Timah Tbk semakin memantapkan pola hidup sehat yang telah dijalani. Bagi yang belum, ia berharap setelah kegiatan dapat termotivasi terutama adanya sosialisasi khusus dari Ade Rai selaku figur gaya hidup sehat.

“Jika belum menerapkan pola hidup sehat maka ambil ilmu dan informasi yang baik. Lalu, mari kita komitmen hidup sehat. Saya juga tidak pernah kenal lelah mengajak teman-teman olahraga,” tutur Muhammad Rizki.
Ia juga menghaturkan terimakasih kepada BPJS Kesehatan karena berkenan memfasilitasi kegiatan bermanfaat itu.

Senada dengan itu, Kepala Divisi SDM PT Timah Tbk, Hasudungan juga mengapresiasi BPJS Kesehatan telah menggelar kegiatan itu. Lalu, ia berterimakasih kepada Ade Rai karena telah memberikan tips-tips kesehatan terutama, tips enam menit untuk enam gerakan.

“Enam menit enam gera­kan itu sangat simpel tapi jika dijalanin secara berkelanjutan akan menjadi kebiasaan positif,” ujar Hasudungan.
Menurutnya, sosialisasi kesehatan tersebut sangat bermanfaat. Tidak hanya meningkatkan produktivitas kerja tetapi juga membahagiakan diri dan lingkungan. Ia berharap kedepannya, jalinan kerjasama BPJS Kesehatan dan PT Timah Tbk bisa berlanjut khususnya bagian hiperkes.

“Kami dari SDM akan terus menggalakan pola hidup sehat bagi karyawan PT Timah Tbk,” ungkap Hasudungan.
Brand Ambassador BPJS Kesehatan Ade Rai mengungkapkan sosialisasi hidup sehat bersama BPJS mencakup seluruh Indonesia. Seperti ke sejumlah perguruan tinggi, komunitas, ASN, TNI, Polri, pensiunan dan kini ke perusahaan. Satu diantaranya, sosialisasi kesehatan di PT Timah Tbk guna meningkatkan kesadaran karyawan akan kesehatan. Sebab, kesehatan sangat relevan dengan tingkat produktivitas karyawan sehingga karyawan sehat maka perusahaan bertambah kuat.

Bagi Ade Rai, tantangan meningkatkan kecerdasan akan sehat adalah pemahaman masyarakat yang salah tentang memprioritaskan mempunyai biaya untuk kesakitan. Padahal, sakit itu tidak perlu dilalui dan dapat dihindari dengan pola hidup sehat. Sebagian besar masalah kesehatan disebabkan ulah manusia yang menyebabkan penyakit kronis dan berpotensi terhadap penyakit menular.

“Setiap tahun angka kesakitan di Indonesia meningkat dan biayanya merugikan negara, pemerintah dan perusahaan. Tidak bijak jika kita berdiam diri dan harus mencari cara meningkatkan kesadaran masyarakat,” ungkap Ade Rai. (adv)

sumber: BANGKAPOS.COM

Berita Tekait

Policy Paper