BPJS Bidik 12.600 Tenaga Kerja Informal

Ilustrasi: Iklan Sosialisasi Layanan BPJS Ketenagakerjaan

SEMARANG – Selain merekrut peserta dari sektor formal, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membidik para tenaga kerja dari sektor informal.

Tahun 2015 ini, BPJS Ketenagakerjaan Semarang II menargetkan merekrut 12.600 tenaga kerja dari sektor informal.

Sektor informal ini umumnya adalah tenaga kerja yang tidak menerima gaji atau upah dari perusahaan. Mereka biasanya berasal dari kalangan pedagang, nelayan, tukang ojek, tukang becak, dan sebagainya.

’’Di samping menggenjot jumlah peserta dari kalangan formal seperti pegawai atau karyawan perusahaan, kami juga tidak melupakan untuk mengajak pekerja informal yang tidak menerima gaji dari perusahaan untuk bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, bagaimana pun, kalangan informal tersebut juga perlu memikirkan jaminan sosial pada dirinya sendiri baik jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua,’’ kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang II, Helmi Setiani, di sela-sela sosialisasi program jaminan sosial di Car Free Day Stadion Diponegoro Semarang, Minggu (8/2).

Pekerja Informal

Menurut dia, melalui kerja sama dengan paguyuban pedagang kaki lima di kawasan tersebut pihaknya optimistis dapat merekrut peserta baru dari sektor informal lebih banyak lagi.

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang II, jumlah peserta informal hingga akhir 2014 sebanyak 7.000 tenaga kerja, sedangkan sektor formal 94.000 tenaga kerja, dan perusahaan yang sudah mendaftar 980.

’’Awal tahun 2015 hingga akhir Januari lalu peserta informal bertambah 100 tenaga kerja, formal 6.000 tenaga kerja, dan ada 32 perusahaan baru yang mendaftar. Kami menargetkan hingga akhir 2015, jumlah tenaga kerja informal mencapai 12.600, formal mencapai 61.000 tenaga kerja, dan harapannya 483 perusahaan mendaftarkan diri menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.’’

Helmi menambahkan, pihaknya akan memasyarakatkan program jaminan sosial ini kepada kalangan nelayan di daerah Demak. Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Stadion Diponegoro, Pringgo Sucahyo menyampaikan, pihaknya akan menghimbau kepada para pedagang untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.  (K3-43)

sumber: suaramerdeka

Berita Tekait

pendaftaran-alert

regulasi-jkn copy

arsip-pjj-equity

Policy Paper

Link Terkait

jamsosidthe-lancet