Disinggung Menkes, Berapa Biaya yang Ditanggung BPJS untuk Operasi Sesar?

Jakarta - Salah satu penyebab besarnya defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan disebut karena pelayanan yang diberikan kepada pasien tidak bersifat optimal.

Menurut Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, banyak tenaga kesehatan yang memberi tindakan berlebihan yang akhirnya membuat klaim BPJS Kesehatan ke rumah sakit dirasa membengkak. Menkes menyinggung beberapa tindakan dinilai berlebihan, termasuk di antaranya bedah sesar ketika ibu melahirkan.

"Kalau uangnya terbatas, ya pengeluarannya harus dibatasi. Kalau nggak ya pasti akan defisit. Karena itu saya mengimbau teman-teman bekerjalah sesuai kriteria yang benar. Jangan sectio perbandingannya 45 persen harusnya WHO 20 persen," jelasnya.

Sesuai data yang diterima detikcom dari BPJS Kesehatan, dari total 5,3 juta kelahiran sejak 2014 hingga 2018, BPJS Kesehatan membiayai sekitar 57 persen atau sekitar 3 juta persalinan sesar dan 43 persen atau 2,3 juta persalinan normal.

Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk persalinan normal dan sesar mengalami kenaikan tiap tahun. Untuk persalinan normal, total biaya yang dikeluarkan oleh JKN-KIS sebesar Rp 700 miliar pada tahun 2014 dan Rp 1,1 triliun di tahun 2018.

Sementara itu, pendanaan untuk persalinan dengan operasi sesar yang dibiayai oleh JKN-KIS yakni sebesar Rp 1,6 triliun di tahun 2014 dan total Rp 4,7 triliun pada 2018. Hal ini menunjukkan terdapat kenaikan pembiayaan yang cukup signifikan untuk persalinan sesar.

"Misalnya (ingin) lahirnya bisa sesuai pon, wage, kliwon, ya jangan disectio. Ya berdoa biar lahirnya bisa wage atau kliwon. Jangan minta disectio," tambah Menkes Terawan.

Berita Tekait

Policy Paper