Pernahkah kamu menyadari jika harga dari hampir semua barang dan jasa yang biasa digunakan oleh masyarakat pasti mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini secara umum merupakan imbas dari inflasi yang terus terjadi seiring berjalannya waktu. Salah satu sektor yang juga turut terdampak dari inflasi ini adalah biaya kesehatan yang terus meningkat dan kian mahal dari tahun ke tahun.
Bahkan, jika mengacu pada data yang ada, laju dari kenaikan tarif rumah sakit atau bidang kesehatan beberapa tahun belakangan selalu lebih tinggi ketimbang kenaikan harga produk pada umumnya. Karenanya, jika tidak segera dicarikan cara untuk menyiasatinya, bukan tidak mungkin keuangan akan rentan tak mampu menjangkau pengeluaran tersebut saat dibutuhkan.
Lalu, yang menjadi pertanyaan, apa alasan biaya kesehatan terus meningkat setiap tahunnya? Di samping itu, bagaimana cara dan tips menyiasati mahalnya biaya kesehatan agar tak sampai membuat kondisi keuangan kewalahan dalam mengatasinya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
Semakin mahalnya biaya kesehatan yang kerap dirasakan masyarakat secara umum memang bukanlah bualan belaka. Menteri Kesehatan pun pernah menyatakan kekhawatirannya terkait peningkatan tarif rumah sakit tersebut yang terus terjadi bakal menjadi masalah bagi masyarakat dan juga negara.
5 Alasan Biaya Kesehatan Terus Meningkat
Jika mengacu pada data dari beberapa sumber, kenaikan biaya kesehatan memang benar terjadi dan kian berat dirasakan oleh masyarakat. Lantas, faktor apa saja yang mendorong inflasi pada bidang kesehatan tersebut jika mengacu pada teori ekonomi? Tidak hanya berpatok pada biaya medis atau rumah sakit saja, berikut adalah 5 alasan kenapa biaya kesehatan terus meningkat setiap tahunnya.
1. Peningkatan Permintaan
Saat permintaan dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan melonjak, sudah pasti hal tersebut akan dibarengi dengan peningkatan harga layanannya. Sebagai contoh, pada puncak dari penyebaran virus Korona di masa pandemi lalu, tidak sedikit kebutuhan medis mengalami kenaikan harga cukup signifikan.
Akibat permintaan yang membludak sekaligus di satu waktu, tidak mengherankan jika stok dari sejumlah barang medis tidak mampu memenuhi permintaan. Alhasil, harganya melonjak tajam secara merata. Akan tetapi, umumnya, saat permintaan melandai, harga dari kebutuhan medis yang bersangkutan akan ikut menurun dan menjadi normal kembali.
2. Biaya Produksi Ikut Meningkat
Faktor lainnya yang membuat biaya medis kian mahal adalah ada kenaikan pada biaya produksi, baik itu produk ataupun jasa. Hal ini secara langsung turut meningkatkan pula tarif layanan atau harga jual dari produk tersebut.
Sebagai contoh, saat ada kenaikan gaji tenaga medis, maupun ada kenaikan pengeluaran untuk pemeliharaan fasilitas di rumah sakit, sudah pasti biaya kesehatan akan ikut menyesuaikan dan dibebankan pada pasien. Jika tidak begitu, pihak rumah sakit tentu akan kesulitan untuk menjaga stabilitas dari operasional layanannya dalam jangka panjang.
3. Jumlah Sarana dan Fasilitas Kesehatan Tak Sebanding
Tidak hanya itu, inflasi pada biaya medis juga bisa diakibatkan oleh sarana dan fasilitas kesehatan yang tak sebanding dengan jumlah permintaan. Akibat kapasitas penampung yang kurang, mau tidak mau tarifnya akan ditingkatkan sesuai dengan teori ekonomi umum.
4. Ketidakpastian Biaya Karena Faktor Lain
Alasan lainnya adalah saat ada kenaikan harga jual maupun layanan kesehatan akibat ketidakpastian. Hal ini bisa terjadi saat terjadi masalah krisis ekonomi, di mana kondisi tersebut membuat penyedia jasa dapat melakukan spekulasi terkait kenaikan harga dengan meningkatkan tarif jasa atau layanannya. Tujuannya tidak lain untuk meminimalkan risiko kerugian pada pihaknya.
5. Motif Mencari Untung
Terakhir, alasan ada kenaikan biaya kesehatan yang terjadi setiap tahun adalah akibat motif mencari keuntungan dari pihak rumah sakit. Namun, tidak sekedar mencari untung, kenaikan biaya ini dibarengi dengan beberapa faktor lain, seperti penggunaan teknologi baru maupun dampak dari pandemi atau situasi di dunia medis tertentu.
Strategi dan Tips Menyiasati Peningkatan Biaya Kesehatan
Setelah mengetahui alasan kenaikan biaya kesehatan, kamu tentu juga perlu mengetahui tentang bagaimana strategi dan tips menyiasatinya dengan optimal. Jangan disepelekan, kenaikan biaya medis yang kian tak terbendung tiap tahunnya bisa menjadi risiko masalah serius bagi keuangan jika tidak diantisipasi. Tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah sederet tips yang bisa kamu aplikasikan untuk menyiasatinya.
1. Mendaftar Program Jaminan Kesehatan
Pada dasarnya, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan jaminan perlindungan kesehatan kepada setiap masyarakat melalui program BPJS Kesehatan. Melalui program tersebut, masyarakat bisa mendapatkan proteksi terhadap berbagai macam risiko masalah kesehatan dan biaya rumah sakit sehingga lebih aman serta mampu dijangkau keuangan.
Di samping itu, program BPJS Kesehatanini juga memiliki tarif premi yang bisa dibilang terjangkau oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Kalaupun ada warga dengan tingkat ekonomi rendah dan tak mampu menjangkau premi program perlindungan tersebut, beban tersebut akan ditanggung oleh pihak pemerintah.
Karenanya, pastikan untuk mendaftarkan diri pada program jaminan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah ini agar mampu mendapatkan perlindungan kesehatan dengan lebih mudah. Tentunya, pastikan untuk memenuhi ketentuan dan syarat yang berlaku agar bisa mendapatkan manfaatnya dengan optimal, seperti rutin membayar premi dan mengikuti prosedur pengobatan berjenjang.
2. Memanfaatkan Produk Asuransi Kesehatan Tambahan
Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, kamu memang bisa mendapatkan manfaat perlindungan mendasar dan meringankan beban keuangan di rumah sakit. Akan tetapi, jika menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih terjamin dan cepat tanggap pada proses pengobatan, maka tidak ada salahnya untuk memanfaatkan produk asuransi kesehatan tambahan dari pihak swasta.
Mampu memberikan manfaat perlindungan yang lebih fleksibel, proses praktis, dan plafon ganti rugi lebih luwes, asuransi kesehatan swasta memang sebaiknya diajukan sebagai pelengkap BPJS Kesehatan. Meski begitu, pahami jika tarif asuransi kesehatan swasta umumnya relatif lebih mahal ketimbang program perlindungan dari pemerintah tersebut.
Jadi, kalau memang bisa menjangkau preminya, jangan ragu untuk memanfaatkan pula asuransi kesehatan swasta ini agar mampu mendapatkan perlindungan yang lebih terjamin.
3. Sisihkan Anggaran Khusus untuk Biaya Kesehatan dengan Rutin
Tips lainnya agar lebih siap menghadapi besarnya biaya kesehatan adalah dengan menyisihkan anggaran khusus untuk memenuhi pengeluaran tersebut dengan rutin. Tidak harus besar, alokasikan sekitar 5 sampai 10 persen dari gaji bulanan untuk premi asuransi kesehatan swasta atau mengumpulkan dana darurat. Jadi, jika risiko kesehatan benar menghadang, keuangan menjadi lebih siap dan kamu tak perlu repot mencari bantuan dana guna menutup biaya tersebut.
4. Evaluasi Keuangan untuk Mengantisipasi Biaya Medis
Tips yang terakhir, selalu lakukan evaluasi keuangan secara berkala terkait kemampuan dalam mengantisipasi biaya medis. Cek besarnya dana darurat yang telah terkumpul, dan pastikan jika manfaat perlindungan yang diberikan asuransi masih sesuai dengan kebutuhan saat ini. Hal ini penting untuk dilakukan karena seiring berjalannya waktu, tidak jarang kebutuhan akan perlindungan medis sendiri atau keluarga berubah, seperti, memiliki anak, rekam medis tertentu, dan lain sebagainya.
Sikapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Tak Terbendung dengan Siasat yang Tepat
Kenaikan biaya medis yang terus terjadi setiap tahun memang menjadi hal yang berada di luar kendali masyarakat secara umum. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya adalah dengan memastikan kondisi keuangan siap untuk mengantisipasinya. Karenanya, sikapi kenaikan biaya kesehatan yang tak terbendung tersebut dengan tips dan siasat yang telah dijelaskan di atas, ya!