Perluas Layanan, Telemedicine Siap Gandeng BPJS Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku di sektor layanan kesehatan berbasis teknologi (telemedicine atau telemedik) antusias dan berniat membantu pemerintah dalam memberikan akses layanan kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.

CEO Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana mengungkapkan bahwa Asosiasi Telemedik berharap hal itu bisa diwujudkan dengan bersinergi bersama pemerintah, dalam hal ini melalui Kementerian Kesehatan dan BPJS.

"Kita bisa dijadikan sebuah partner untuk mereka bisa menjangkau masyarakat Indonesia dimanapun karena kita ini seperti layanan kesehatan tanpa dinding kita bisa melayani masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke kapanpun 24 jam tujuh kali seminggu," ujarnya dalam Road To Tech Conference 2023 CNBC Indonesia, Jumat (28/7/2023).

Menurutnya, saat ini masyarakat sudah kian berkiblat pada teknologi untuk kebutuhan apapun, termasuk kesehatan. Apalagi, saat sudah masuk ke era endemi, perilaku masyarakat mengalami banyak perubahan terhadap sektor ini.

Danu pun optimis bisa membantu pemerintah lewat terobosan aplikasi yang dimiliki.Apalagi Good Doctor dikatakannya selalu menambah jumlah partnernya seperti Rumah Sakit dan apotek.

"Kita merasa telekesehatan itu bukan menggantikan Rumah Sakit. Kita justru berpartner dengan mereka karena kita sadari juga tidak semua symptom itu bisa kita selesaikan secara online jadi kita selalu menambah faktor-faktor kita supaya kita bisa melayani masyarakat lebih luas lagi," jelasnya.

Sejauh ini, Good Doctor sudah berkolaborasi bersama 1.500 Rumah Sakit dan 3.500 Apotek di seluruh provinsi di Indonesia.

"Bahkan kita bisa menjangkau layanan pengiriman instan obat lebih dari 120 kota di Indonesia," tambahnya.

Senada dengan Danu, Senior Vice President Alomedika, Andi Marsali menuturkan bahwa adaptasi telemedicine sangat cepat berjalan. Sayangnya, potensi telemedicine belum semuanya terbuka.

Untuk itu, menurutnya kerja sama dengan BPJS Kesehatan merupakan langkah yang tepat, baik untuk kemajuan Telemedicine maupun untuk fasilitas kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik.

Di Alodokter sendiri, menurut Andi sudah memiliki aplikasi yang lengkap untuk kesehatan masyarakat. Contohnya seperti info tentang artikel, edukasi medicine jika pasien perlu ke rumah sakit dan booking rumah sakit.

"Kita sekarang punya 1.500 rumah sakit dan klinik yang tergabung dalam Alo Dokter untuk buat janji, tapi itu baru swasta, out of pocket, belum yang ke yang BPJS. Bayangkan ke depannya masyarakat di Indonesia tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan jika tengah malam, kemudian Jika dia butuh transportasi, hanya dengan menggunakan telemedicine chat," imbuh Andi.

"Jadi masih banyak potensinya untuk ke depan untuk kita kerjakan bersama untuk kesehatan masyarakat Indonesia tentunya mewujudkan visi dan misi dari Pak Jokowi Indonesia generasi emas 2045," pungkasnya.

Berita Tekait

Policy Paper